Tak hanya sebagai penyerbuk, serangga juga berfungsi sebagai dekomposer alami.
Ia mencontohkan Black Soldier Fly (BSFL) atau lalat tentara hitam yang memiliki kemampuan luar biasa dalam mengurai hampir semua jenis limbah organik, termasuk limbah medis berbahaya.
Larva dari BSFL mampu mengekstrak senyawa penting dari limbah, yang kemudian diubah menjadi biomassa berkualitas tinggi sebagai sumber protein dan nutrisi, minyak yang berpotensi sebagai pelumas, serta residu organik (kascing) yang efektif sebagai pupuk.
Madu Serangga Mempercepat Penyembuhan Luka
Prof. Ramadhani juga memaparkan hasil penelitian mengenai produk bernilai ekonomi tinggi yang dihasilkan dari serangga, khususnya lebah tanpa sengat.
Baca Juga:Perang Taktik Bojan Hodak vs Eduardo Perez: Persib Andalkan Formasi 4-4-2, Sementara Persebaya 4-3-3Persebaya Kirim Pesan Serius kepada Persib-Dewa United dan Persija untuk Perburuan Gelar Juara Super League
Ia menjelaskan bahwa madu yang dihasilkan serangga ini memiliki kandungan flavonoid yang lebih tinggi dibandingkan dengan madu dari lebah Eropa maupun Asia.
Dengan demikian, madu yang dihasilkan serangga berpotensi memberikan manfaat sebagai anti-mikroba, anti-inflamasi, anti-diabetes, anti-bakteri, dan mempercepat penyembuhan luka.
Propolis dari Lebah Tanpa Sengat
Selain itu, propolis yang juga dihasilkan oleh lebah tanpa sengat mengandung lebih dari 300 jenis molekul aktif.
Propolis ini memiliki potensi besar sebagai senyawa penyembuh luka, antioksidan, anti-inflamasi, serta agen anti-bakteri, anti-jamur, anti-virus, bahkan anti-kanker.
Bersama timnya, Prof. Ramadhani telah berhasil mengembangkan prototipe kasa berbasis propolis yang dirancang untuk penanganan luka kronis, dengan harapan dapat menjadi solusi terjangkau bagi penderita diabetes.
Ia menyimpulkan bahwa hubungan manusia dan serangga dapat dibangun di atas fondasi ekonomi yang saling menguntungkan.
Menurutnya, potensi serangga dalam menyelesaikan berbagai permasalahan manusia perlu dilihat dari sudut pandang baru yang lebih terbuka.
Baca Juga:Calon Kuat Juara, Persebaya Umumkan Skuad 2025 Bertabur Bintang, Jadi Saingan Berat Persib dan Dewa United3 Tim Ini Calon Lawan Persib di Laga Uji Coba di Thailand, Apakah Disiarkan Live di Persib TV?
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kekayaan serangga yang dimiliki Indonesia bukan hanya aset masa lalu, tetapi merupakan peluang besar untuk masa depan.
“Indonesia memiliki keanekaragaman serangga yang luar biasa. Ini bukan warisan, tapi masa depan yang bisa dimanfaatkan,” ujar peraih doctor di Kanazawa University, Jepang ini.
Guru Besar Bidang Manajemen Sumber Daya Hayati di SITH ITB mendorong perlunya keberanian untuk mengubah cara pandang, dengan mengedepankan kolaborasi lintas disiplin ilmu agar tercipta inovasi yang berdampak luas.