RADARTASIK.ID – Kedatangan Luka Modric ke AC Milan dan Kevin De Bruyne ke Napoli memicu kembali perdebatan lama tentang Serie A yang dianggap sebagai “liga pensiunan”.
Namun, jurnalis Italia Marco Conterio membantah keras anggapan tersebut dan menyebut bahwa mereka yang berpikiran demikian tidak memahami konteks sebenarnya dari transfer-transfer besar ini.
Dalam kolom editorialnya di Tuttomercatoweb, Conterio menulis bahwa masalah Serie A bukan soal kehadiran pemain tua, melainkan ketidakmampuan banyak klub untuk merencanakan, mengembangkan talenta muda, dan menggantikan pemain berpengalaman dengan sistem yang tepat.
Baca Juga:Jurnalis Turki: Galatasaray Inginkan Bek Sangar AC MilanLa Gazzetta: AC Milan Incar Penyerang Rp705 Miliar Milik Leverkusen
“Siapa pun yang berpikir Italia hanya cocok untuk pemain tua, jelas tidak memahami strategi empat klub yang kini diperbincangkan,” tulisnya.
Nama-nama seperti Luka Modric (38 tahun), Kevin De Bruyne (33 tahun), Ciro Immobile (34 tahun), dan Edin Dzeko (38 tahun) memang tergolong senior, tetapi menurut Conterio, mereka bukan beban, melainkan aset.
“Masalahnya bukan pada mereka, justru sebaliknya. Klub merekrut mereka untuk jadi kompas dalam proyek besar,” tegasnya.
Ia kemudian menyoroti Napoli, yang musim lalu kehilangan arah setelah meraih Scudetto.
Menurutnya, kehadiran Antonio Conte membawa ambisi baru, dan De Bruyne disebut sebagai sosok kunci untuk memimpin lini tengah Napoli di Liga Champions.
“Dengan bakat luar biasa, De Bruyne bukan sekadar playmaker, tapi simbol kebangkitan,” ramal Conterio.
Adapun Modric, yang dibayar €3,5 juta atau sekitar Rp61 miliar per musim oleh AC Milan, juga dinilai tepat sasaran.
Baca Juga:Ini Penjelasan Pemain Pinjaman dan Klausul Pembelian Bersyarat di Bursa TransferOscar Damiani Bantah Allegri Akan Membuat AC Milan Bermain Membosankan: Sepak Bola Soal Hasil
“Massimiliano Allegri membutuhkan pemain yang bisa diandalkan dalam masa sulit, dan Modric, yang masih tampil reguler di Real Madrid musim lalu, adalah solusi sempurna,” paparnya.
Hal serupa berlaku untuk Bologna dan Fiorentina. Bologna disebut gagal di Eropa musim lalu karena minim pengalaman.
Maka tak mengherankan jika mereka kini mendatangkan Ciro Immobile dari Galatasaray, untuk menambah kedalaman dan ketenangan di laga-laga besar.
Fiorentina pun bergerak dengan mendekati Edin Dzeko, yang dinilai bisa menjadi mentor bagi Moise Kean dan menjadi penyelamat saat situasi kritis.