TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Hikmal Akbar, mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Cipasung, berhasil mengukir prestasi membanggakan dengan meraih gelar Best Advokasi dalam ajang Pemilihan Duta Lingkungan Jawa Barat 2025 yang digelar di Bandung, Kamis (9/7/2025).
Dalam ajang bergengsi ini, Hikmal menampilkan unjuk bakat membaca puisi bertema lingkungan berjudul Luka yang Terlupakan. Puisi tersebut menjadi media refleksi sekaligus ajakan untuk menjaga kelestarian alam dan budaya lokal.
“Puisi ini bukan hanya sekadar lantunan kata, tetapi juga sebagai bentuk refleksi dan ajakan untuk kita semua menjaga warisan alam dan budaya daerah,” ujar Hikmal.
Baca Juga:Sharp Luncurkan AQUOS QLED TV Terbaru, Hadirkan Gambar dengan 1 Miliar WarnaIndosat Kenalkan HiFi Air HKM 127+, Internet Rumah Fleksibel dan Hemat
Tak hanya tampil dengan puisi, Hikmal juga mengangkat gerakan advokasi bertajuk Ajung Dangiang Sukapura, sebuah gerakan pelestarian lingkungan yang digagasnya dengan berbasis kearifan lokal di Tasikmalaya.
Gerakan ini mencakup aksi menjaga kebersihan sungai, penghijauan, serta menghidupkan kembali semangat gotong royong dalam masyarakat. Menurut Hikmal, kekuatan penampilannya terletak pada keterpaduan antara pesan lingkungan dan nilai budaya lokal.
“Saya rasa nilai lebihnya terletak pada keterhubungan antara budaya lokal dengan kepedulian lingkungan. Saya berusaha menggugah rasa cinta kampung halaman, karena kalau sudah mencintai tanah kelahiran, kita akan lebih mudah tergerak untuk menjaga lingkungannya,” tuturnya.
Adapun isu utama yang menjadi fokus dalam advokasinya adalah pencemaran sungai akibat sampah rumah tangga dan limbah, serta memudarnya tanggung jawab kolektif masyarakat terhadap lingkungan.
“Masih banyak yang menganggap sungai sebagai tempat membuang sampah, padahal sungai adalah sumber kehidupan yang sangat penting bagi kita semua,” kata Hikmal.
Untuk menyampaikan pesannya agar lebih diterima masyarakat luas, terutama generasi muda, Hikmal memilih pendekatan yang kreatif dan berbasis budaya.
Ia membungkus pesan lingkungan dalam bentuk puisi, kegiatan bersih sungai yang dikemas menyerupai festival, hingga konten edukasi digital.
Baca Juga:98,45 Persen Masyarakat Terdaftar JKN, Optimalisasi Layanan Merata ke PedalamanMeski Sektor Ritel Lesu, Asia Group Konsisten Berangkatkan Karyawannya Umrah
“Tujuannya agar pesan ini terasa lebih dekat, ringan, dan menyenangkan, bukan seperti nasihat yang kaku. Terutama untuk generasi muda, saya yakin kita harus mengomunikasikan isu ini lewat bahasa yang mereka sukai, seperti visual, seni, dan digital,” ujarnya.