“Keterlaluan yang mengedit flyer dan membuat postingan 20 Juli Mamah Dedeh di Masjid Agung Kota Tasikmalaya. Pagi ini banyak ibu-ibu pengajian yang datang, bahkan ada rombongan 2 bus dari Sragen untuk mengikuti pengajian Mamah Dedeh yang cuma hoaks, karena kekecewaan konser Hindia yang gak jadi manggung di Tasik,” tulis Rahmatilah dalam keterangan video.
Staf administrasi DKM Masjid Agung, Khoerul Azmi, menegaskan bahwa seluruh agenda resmi masjid selalu diumumkan melalui media sosial resmi, seperti Facebook dan Instagram.
Ia memastikan tidak ada pengumuman atau informasi resmi terkait kedatangan Mamah Dedeh.
Baca Juga:Guru Madrasah di Kabupaten Tasikmalaya Rayakan Hari Jadi PGM ke-17 di Islamic CentreAcara Pesta Rakyat dan Panggung Hiburan atas Pernikahan Wakil Bupati Garut Dibatalkan
“Kalau kegiatan besar, kita pasti umumkan lewat platform resmi masjid,” kata Azmi.
Ia juga menjelaskan bahwa pihak masjid tidak bisa serta-merta mengaitkan hoaks tersebut dengan kekecewaan publik soal batalnya konser penyanyi Hindia dalam acara Ruang Bermusik pada Minggu lalu di Kota Tasikmalaya.
Hal itu seiring munculnya sejumlah komentar di media sosial yang mengaitkan munculnya hoaks tersebut sebagai pengganti kekecewaan batalnya konser Hindia di Kota Tasikmalaya.
Meski demikian, Azmi menyayangkan bentuk candaan semacam ini karena merugikan masyarakat.
“Enggak tahu sih kalau itu mau dikaitkan. Tapi ke depannya mudah-mudahan gak kejadian lagi. Sebaiknya masyarakat bertanya lebih dulu, kita juga punya media,” ucapnya.
Menurut Azmi, selain Masjid Agung, sejumlah lembaga lain seperti MUI dan Gedung Dakwah juga sempat didatangi warga yang mencari kepastian soal kegiatan ini.
“Kemarin juga ada yang ke MUI, ke Gedung Dakwah, ditanyain. Benar enggak, benar enggak. Padahal dari tampilan sosmed juga kelihatan bukan akun resmi,” tuturnya.
Baca Juga:Membanggakan! Enam Siswa MAN 1 Tasikmalaya Lolos ke Universitas Al-Azhar KairoPolisi Sayangkan EO Konser Ruang Bermusik di Kota Tasikmalaya Telat Urus Izin
DKM Masjid Agung berharap masyarakat ke depan lebih aktif mengecek ke sumber resmi dan tidak mudah terjebak dalam prank yang bisa menyesatkan banyak orang. (Ayu Sabrina)