TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Ruang digital semakin disesaki oleh hoaks atau berita bohong. Banyak pihak dirugikan. Termasuk ibu-ibu pengajian.
Bagaimana tidak, kaum ibu yang biasa mengikuti kajian rutin di Masjid Agung tertipu oleh pamflet digital palsu yang tersebar di media sosial.
Pamflet editan itu bertuliskan “Siraman Qolbu Bersama Mamah Dedeh” pada 20 Juli 2025, pukul 06.00 WIB, bertempat di Masjid Agung Tasikmalaya.
Padahal agenda tersebut tidak pernah ada.
Baca Juga:Guru Madrasah di Kabupaten Tasikmalaya Rayakan Hari Jadi PGM ke-17 di Islamic CentreAcara Pesta Rakyat dan Panggung Hiburan atas Pernikahan Wakil Bupati Garut Dibatalkan
Akibatnya, puluhan ibu-ibu dari Kabupaten Sragen pun jauh-jauh datang ke Masjid Agung Kota Tasikmalaya pada hari Minggu (20/7/225).
Mereka datang menggunakan dua bus, dengan harapan bisa mengikuti kajian bersama Mamah Dedeh.
Namun, setibanya di lokasi, tak ada satu pun tanda-tanda kehadiran sang pendakwah.
Pamflet digital itu menyebar luas di media sosial, lengkap dengan logo televisi nasional dan visual meyakinkan.
Namun setelah dikonfirmasi, pihak Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Agung Kota Tasikmalaya menyatakan tidak pernah mendapat pemberitahuan atau konfirmasi apapun soal agenda tersebut.
“Setahu saya, jadwal kemarin itu jadwal pengajian muslimah sesuai dengan hasil rapat. Kegiatan di masjid hanya berupa pengajian rutin dan cek kesehatan gratis. Tidak ada Mamah Dedeh,” jelas H Yayat, Koordinator Keamanan DKM Masjid Agung Kota Tasikmalaya.
Ia mengaku sudah mendengar banyak pertanyaan warga sejak sebelum hari Minggu, terkait kabar kedatangan Mamah Dedeh.
Baca Juga:Membanggakan! Enam Siswa MAN 1 Tasikmalaya Lolos ke Universitas Al-Azhar KairoPolisi Sayangkan EO Konser Ruang Bermusik di Kota Tasikmalaya Telat Urus Izin
Pihaknya pun telah mengantisipasi dan meminta petugas keamanan untuk menyampaikan klarifikasi kepada jemaah yang datang.
“Sebelum Minggu sudah banyak yang tanya-tanya. Saya sudah bilang ke satpam, kalau ada yang datang jelaskan saja tidak ada acara Mamah Dedeh,” tambahnya.
Ironisnya, para jemaah yang terlanjur percaya datang dengan niat mengikuti kajian.
Tidak sedikit yang berasal dari luar daerah, termasuk Garut dan Sragen. Bahkan beberapa di antaranya sudah tiba di Masjid Agung sebelum waktu salat Subuh.
“Memang banyak jamaah pagi itu datang. Bahkan ada yang pakai bis. Sebelum Subuh juga sudah ada yang tiba,” ujar Yayat.
Hal serupa juga disampaikan akun TikTok bernama Rahmatilah, yang turut membagikan video suasana di sekitar Masjid Agung pada hari kejadian.