Asep mengaku sudah mencoba menjalin komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk KONI dan Wali Kota Banjar, namun tak ada respons yang berarti.
Ia menyesalkan, di saat daerah lain berlomba-lomba menarik atlet terbaik, justru Kota Banjar seolah merelakan mereka pergi.
Padahal, menurutnya, proses mutasi atlet telah berjalan sejak dua bulan sebelumnya dan kini sudah berada di tahap akhir. ”Saya melihatnya nelangsa,” ungkapnya.
Baca Juga:Utara Kaya, Selatan Merana: Fakta Mencengangkan di Balik Pembangunan Jawa BaratAK Florist Garut: Pesan Bunga Online Garut untuk Momen Istimewa Anda
Ia mengungkapkan, Akbar Abud akan pindah ke Kabupaten Bogor, sedangkan Ari Febriansyah ke Kota Bandung.
Ia meyakini, dengan kualitas yang mereka miliki, keduanya berpeluang besar meraih medali di ajang Porprov Jabar mendatang.
Kepala Bidang Olahraga Dispora Kota Banjar, Dewi Kurniasih, tak menampik rasa sedih dan kecewa atas kepindahan atlet-atlet potensial ini.
Ia mengakui, kemampuan anggaran Kota Banjar yang terbatas membuat apresiasi terhadap atlet tidak bisa setara dengan kabupaten/kota lain.
Meski pihaknya telah berupaya memberi penghargaan kepada para atlet berprestasi, besaran nominal yang diberikan masih jauh dari harapan.
Dewi menyebutkan, hingga saat ini, pihaknya mendapatkan informasi bahwa setidaknya dua atlet telah menyatakan hengkang, yaitu Akbar Abud dari cabang balap motor dan Indra dari cabang gateball yang dikabarkan pindah ke Kabupaten Cianjur.
Sedangkan informasi kepindahan Ari Febriansyah masih belum diterima secara resmi. (Anto Sugiarto)