Tak Lagi Masuk Uni Eropa, Berapa Jatah Pemain Inggris yang Bisa Didatangkan Klub Serie A?

Serie A
Ilustrasi logo Serie A Foto: Tangkapan layar Instagram
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Kepergian Inggris dari Uni Eropa (Brexit) bukan hanya berdampak pada sektor ekonomi dan politik, tetapi juga berimbas ke dunia sepak bola.

Salah satu yang terkena imbas langsung adalah status pemain Inggris di liga-liga Eropa, termasuk Serie A. Sejak 2021, pemain asal Inggris tak lagi dianggap sebagai pemain komunitas (UE), dan kini dihitung dalam slot pemain non-Uni Eropa (non-UE).

Namun, seberapa besar pengaruhnya terhadap transfer pemain ke Italia?

Regulasi Serie A membatasi jumlah pemain non-UE yang bisa didaftarkan setiap klub.

Baca Juga:AS Roma Selangkah Lagi Datangkan Neil El Aynaoui, AC Milan Bidik Striker Manchester UnitedDompet Kalah Tebal dari Munchen dan City, Impian Inter Datangkan Donnarumma Sulit Terwujud

Secara umum, setiap klub hanya boleh mendaftarkan dua pemain non-UE per jendela transfer, asalkan keduanya datang dari luar Italia.

Jika pemain tersebut direkrut dari sesama klub di bawah federasi Italia, seperti dari klub Serie B atau sesama tim Serie A, maka transfer tersebut tidak dihitung dalam kuota non-UE.

Mulai tahun 2024, aturan ini sedikit dilonggarkan.

Jika sebelumnya sebuah klub harus “mengosongkan tempat” dengan menjual pemain non-UE yang sudah ada agar bisa merekrut yang baru, kini aturan itu dihapus.

Klub bisa langsung mendaftarkan dua pemain non-UE baru tanpa perlu melepas yang lama ke luar negeri.

Ada Pengecualian, Tapi Terbatas

Meski terlihat ketat, aturan ini punya beberapa pengecualian.

Klub yang tidak memiliki pemain non-UE sama sekali saat jendela transfer dibuka boleh mendaftarkan tiga pemain non-UE sekaligus.

Namun, jika klub sudah memiliki lebih dari dua pemain non-UE, maka dari dua slot yang tersedia, salah satunya harus diisi oleh pemain yang punya pengalaman internasional, minimal lima penampilan di timnas junior atau dua caps di timnas senior dalam 12 bulan terakhir.

Untuk Inggris dan Albania, ada aturan khusus.

Meski bukan lagi bagian dari Uni Eropa, pemain dari kedua negara ini masih bisa dianggap sebagai pemain komunitas, tapi hanya satu per klub.

Baca Juga:Pertama Kali Dipanggil Latihan Tim Senior, Pisilli: “Saya Memberikan Segalanya untuk Bertahan di AS Roma”Ditawar Rp 708 M, Atalanta Ogah Lepas Lookman ke Inter

Artinya, jika satu klub Italia sudah punya satu pemain Inggris, maka pemain Inggris lainnya akan masuk dalam hitungan slot non-UE.

Sementara itu, negara seperti Swiss yang secara politik bukan anggota UE, tetap diperlakukan sebagai negara komunitas dalam konteks pendaftaran pemain.

0 Komentar