TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Setelah sempat ditutup selama empat bulan, Objek Wisata Pemandian Air Panas Desa Tanjungkerta, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya direncanakan akan kembali dibuka untuk umum pada Agustus 2025 mendatang.
Penutupan sebelumnya disebabkan oleh kerusakan pada pompa yang jatuh ke dalam jurang sumur, sehingga aliran air panas ke lokasi wisata terhenti sepenuhnya.
Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat (Kasi Kesra) Desa Tanjungkerta, Ade Muslih, menjelaskan bahwa selama masa penutupan, kondisi pemandian tidak terawat karena belum tersedianya pompa pengganti yang mampu mengalirkan air dari sumur ke tempat perendaman.
Baca Juga:Fauzian Faikal Siap Bawa Nafwa FC Salawu Gemilang di Festival Grassroots Tasik Raya Cup 3Anggota DPRD Jabar Arip Rachman Sosialisasikan Perda Pedoman Pelayanan Kepemudaan: Dorong Optimalisasi Pemuda
“Tapi, minggu depan lokasi akan mulai dibersihkan sebagai persiapan pembukaan kembali,” ujarnya kepada Radar, Rabu 16 Juli 2025.
Pemandian air panas ini dikelola langsung oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan dinilai memiliki potensi besar dalam meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes).
“Sumber air panas yang digunakan berasal dari sumur bor bantuan Badan Geologi pada tahun 2001, yang sejak awal memang dirancang untuk keperluan wisata rendam air panas,” ujarnya.
Selama masih beroperasi, destinasi ini cukup ramai dikunjungi tidak hanya oleh warga lokal, tetapi juga masyarakat dari luar daerah.
Bahkan, kata dia, para pecinta olahraga sepak bola sering memanfaatkannya untuk berendam usai bertanding. Letaknya yang berdekatan dengan Pondok Pesantren Suryalaya, yang memiliki jumlah santri cukup banyak, juga menjadi salah satu faktor tingginya kunjungan setiap bulan.
Kata dia, fasilitas yang tersedia di lokasi saat ini mencakup dua kamar mandi perendaman, dengan kapasitas masing-masing kamar mencapai enam orang. Pengunjung dikenakan tarif sebesar Rp20.000 per orang untuk durasi 30 menit.
“Jika anggaran mencukupi, pemerintah desa sebenarnya ingin mengembangkan fasilitas berupa kolam rendam air panas yang lebih besar. Sayangnya, keterbatasan dana membuat rencana tersebut belum bisa diwujudkan hingga kini,” ungkapnya.
Baca Juga:Kuatkan Peran FKDM Kabupaten Tasikmalaya dalam Menjaga Keamanan: Bentuk FKDM Kecamatan dan DesaTubuh Mengingat Segalanya: Eksperimen Terapi Alternatif BCR Gunakan EEG untuk Ukur Efektivitas
Kata dia, pihaknya berharap adanya perhatian dan dukungan dari pemerintah kabupaten maupun provinsi untuk membantu pembangunan kolam renang tersebut. Dengan demikian, selain memperluas potensi PADes, keberadaan fasilitas baru juga dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja dari masyarakat setempat.