TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Upaya Pemkot Tasikmalaya untuk melakukan pembenahan di Dadah salah satu penghambatnya yakni kekosongan jabatan. Di mana saat ini UPTD Pengelola Komplek Dadaha masih dipimpin oleh pelaksana tugas (Plt).
Terkait penataan kawasan Dadaha, Pemkot belum bisa mengambil langkah yang efektif. Hal ini karena beberapa OPD masih dipimpin Plt, termasuk di UPTD Pengelola Komplek Dadaha.
Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Tasikmalaya Diky Candra saat ditanya mengenai langkah untuk membenahi Dadaha. Menurutnya, UPTD yang kondisinya pincang sulit bergerak secara maksimal. “Selama (kepala UPTD Pengelola Dadaha) masih Plt agak susah,” tuturnya.
Baca Juga:Pecinta Konser Musik Tetap Nonton, Meskipun Hindia, Lomba Sihir dan Feast Batal Tampil di Kota TasikmalayaAkses Lalu Lintas Dadaha Kota Tasikmalaya Menyempit
Saat ini Pemkot sendiri masih memproses guna melakukan rotasi mutasi pegawai. Belum lama ini para pejabat eselon 2 pun menjalani job fit sebagai bahan penempatan jabatan. “Semoga sesegera mungkin ada pengisian kekosongan jabatan, termasuk kepala UPTD,” katanya.
Bukan hanya menata para pedagang, pihaknya ingin melakukan pembenahan yang lebih masif di kawasan Dadaha. Maka dari itu pimpinan definitif dari UPTD dibutuhkan guna realisasinya. “Misalnya GCC-nya dikerjasamakan dengan pihak ketiga, atau mau di-swakelola, atau apa,” ucapnya.
Bahkan Pemkot punya konsep membuat ruang kreasi di sekitar Gedung Kesenian karena dia melihat kawasan itu relatif sepi. Ketika ada ruang kreasi lain, area sepi tersebut tentunya bisa lebih hidup dan bermanfaat. “Ingin ada ruang atau sanggar bambu,” uccapnya.
Soal PKL yang tidak terkendali, pihaknya tidak ada rencana untuk menghilangkan mereka. Karena pihaknya belum bisa memberikan solusi untuk para pedagang tersebut. “Kita tidak mungkin menyetop juga,” tuturnya.
Kendati demikian, bukan berarti pihaknya akan membiarkan hal tersebut selamanya. Secara bertahap Pemkot akan melakukan cara dan solusi agar penataan tidak sampai mengorbankan mereka. “Perlahan kita mencari solusi biar mendapatkan regulasi yang tepat,” katanya.(rangga jatnika)