Total keseluruhan Rp353.665.538.400 (353,6 miliar rupiah).
Sementara belanja daerah pada tahun tersebut adalah Rp1.683.628.860.908 serta pembiayaan sebesar Rp36.268.236.798.
Jika mengacu pada angka-angka tersebut, kontribusi PAD Kota Tasikmalaya tahun 2024 terhadap belanja daerah dan pembiayaan masih sangat minim.
“Kalau PAD kita begini-begini saja, jangankan menyelesaikan masalah pencari kerja, untuk kebutuhan pokok saja kita cukup kalang kabut kalau enggak ada bantuan dari provinsi dan pusat,” tegas Aslim.
20 Ribu Penduduk Masih Menganggur
Baca Juga:Membanggakan! Enam Siswa MAN 1 Tasikmalaya Lolos ke Universitas Al-Azhar KairoPolisi Sayangkan EO Konser Ruang Bermusik di Kota Tasikmalaya Telat Urus Izin
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Tasikmalaya, Dudi Ahmad Holidi mengungkapkan bahwa berdasarkan data terbaru tahun 2024, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Tasikmalaya berada di angka 6,49 persen. Khususnya kelompok umur 15–46 tahun.
“Kalau tahun 2023, data TPT ada di angka 6,64 persen atau sekitar 25 ribu penduduk usia 15 sampai 46 tahun. Sekarang menurun jadi 6,49 persen, tapi jumlahnya masih besar,” ujar Dudi kepada wartawan, Minggu (13/7/2025).
Meski terjadi penurunan persentase, Dudi menyebut penurunan angka pengangguran belum berbanding lurus dengan peningkatan kesempatan kerja yang tersedia di Kota Tasikmalaya. Keseimbangan antara pertumbuhan investasi dan perluasan lapangan kerja masih menjadi tantangan.
“Antara keseimbangan dan investasi yang ada di Kota Tasikmalaya dengan jumlah pengangguran masih belum seimbang,” pungkasnya. (Ayu Sabrina)