TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kota Tasikmalaya masih memiliki banyak persoalan yang harus ditangani.
Salah satunya adalah tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang masih tinggi.
Menurut data BPS pada tahun 2024 jumlah TPT di Kota Tasikmalaya berada di angka 6,49 persen.
Sedangkan angkatan kerjanya adalah 395.357 orang di tahun yang sama.
Angkatan kerja merupakan penduduk usia kerja —15 tahun ke atas— baik yang telah bekerja, punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja, maupun pengangguran.
Baca Juga:Membanggakan! Enam Siswa MAN 1 Tasikmalaya Lolos ke Universitas Al-Azhar KairoPolisi Sayangkan EO Konser Ruang Bermusik di Kota Tasikmalaya Telat Urus Izin
Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, H Aslim, mengatakan sebenarnya banyak program telah digulirkan untuk mengatasi masalah pengangguran.
Salah satunya menarik investasi masuk guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Sayangnya, jumlah investasi yang masuk disebut belum seimbang dengan penciptaan lapangan kerja yang dibutuhkan.
“Saya rasa keselarasan investasi dan kesempatan kerja masih belum sepadan. Hari ini kan pencari kerja aja di Tasik masih cukup tinggi,” ujar Aslim usai menerima audiensi FKSSS SMP swasta di Ruang Banggar DPRD, Rabu 16 Juli 2025.
Ditanya mengenai program Tasik Pintar yang digagas Wali Kota, Aslim menilai program tersebut memang cukup baik.
Program itu bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan dan menghasilkan sumber daya manusia yang unggul sehingga bisa bersaing di dunia kerja dan dunia usaha.
Namun hal itu belum bisa menjawab tantangan bila tidak dibarengi distribusi peluang kerja yang tepat sasaran.
“Program Pak Wali yang disampaikan tadi (Tasik Pintar, red) memang akan meningkatkan investasi supaya PAD kita lebih meningkat. Saya rasa dengan meningkatnya investasi di Kota Tasik ya mudah-mudahan bisa jadi mudah (mengatasi pengangguran, red),” tambahnya.
Baca Juga:Konser Musik di Kota Tasikmalaya Terancam Batal: Tokoh Ini Sebut Ada Tiga Kelemahan Prosedur!18 Tim Bola Voli Putri Kota dan Kabupaten Tasikmalaya Beradu Skill di Taruna Mandiri Cup I
Aslim kemudian mengingatkan pentingnya peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) sebagai dasar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Termasuk mengatasi masalah pengangguran dan mengurangi ketergantungan pemkot terhadap bantuan dari pemerintah provinsi serta pusat.
Menurut data yang terdapat pada situs opendata.tasikmalayakota.go.id, PAD Kota Tasikmalaya pada tahun 2024 terdiri dari pajak daerah sebesar Rp159.708.275.900, retribusi daerah Rp184.297.262.500, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkanRp 7.300.000.000 serta lain-lain pendapatan asli daerah yang sahRp 2.360.000.000.