RADARTASIK.ID— Satu postingan bisa mengubah segalanya. Alina, seorang selebgram glamor asal Belitung.
Ia tak pernah menyangka unggahan di media sosial membuatnya berada di ambang kehancuran: beasiswanya dicabut, kuliahnya terancam, dan hidupnya jungkir balik.
Namun dari titik terendah itulah, lahir satu harapan—hasrat untuk hijrah, mencari makna hidup yang lebih dalam.
Baca Juga:The Purge Tayang Malam Ini di Bioskop TransTV: Saat Semua Kejahatan Jadi Legal, Tak Ada Tempat Aman!HONOR Pad X8a Cuma Rp1,9 Jutaan! Layar Besar, Baterai Gede, Fitur Premium Kaya Tablet Flagship
Kisah emosional dan spiritual ini diangkat dalam film terbaru berjudul Pengin Hijrah, yang dijadwalkan tayang pada tahun 2025.
Film ini merupakan adaptasi dari novel laris berjudul sama karya Budi Yulianto, yang juga bertindak sebagai eksekutif produser.
Ceritanya dikembangkan lebih lanjut oleh Endik Koeswoyo, lalu disempurnakan dalam bentuk skenario oleh Benni Setiawan dan sang sutradara, Jastis Arimba.
Film ini diproduksi oleh Sinemata Buana Kreasindo (SBK) bersama Multi Buana Kreasindo (MBK) Productions, dengan deretan nama besar di balik layar seperti Arismuda Irawan, Rendy Gunawan, dan Avesina Soebli.
Dibintangi Oleh Bintang Muda dan Internasional
Steffi Zamora memerankan Alina, sosok muda yang terjebak dalam gemerlap dunia maya namun merindukan ketenangan batin.
Perjalanannya membawanya bertemu Omar, mahasiswa keturunan Uzbekistan yang juga tengah berjuang menemukan jati diri, diperankan oleh Endy Arfian.
Film ini juga diperkuat oleh nama-nama seperti Daffa Wardhana, Karina Suwandi, Sita Permata Sari, dan Nadzira Shafa, serta aktor-aktor panggung asal Uzbekistan.
Latar Epik: Dari Belitung ke Uzbekistan
Baca Juga:Stylish! Tablet 1 Jutaan Ini Bikin Kaget! Advan Tab A10 Brand Lokal, Punya Layar Lebar dengan Android 14Sinopsis The Contractor: Chris Pine Jadi Tentara Bayaran! Perdana di Layar Kaca! Tayang di Bioskop TransTV
Pengin Hijrah tidak hanya menyajikan drama emosional, tetapi juga menyuguhkan pemandangan sinematik yang memukau dari tiga lokasi syuting utama: Bogor, Belitung, dan Uzbekistan.
Belitung hadir sebagai tanah kelahiran Alina, dengan pantai dan budaya yang eksotis. Bogor menjadi simbol kehidupan akademik dan konflik batin yang membuncah.
Sedangkan Uzbekistan, negeri peradaban Islam, mempertemukan Alina dengan jejak-jejak spiritual dan Imam Bukhari yang menjadi benang merah dari film ini. Bahkan, kutipan hadis Imam Bukhari menjadi pondasi moral dari cerita film ini.
Sutradara Jastis Arimba yang sebelumnya sukses lewat film Air Mata di Ujung Sajadah (3,1 juta penonton), mengungkapkan bahwa lokasi seperti Samarkand, Bukhara, dan Tashkent memberikan dimensi sejarah dan spiritual yang kuat pada film ini.