Pemerintah Kota Tasikmalaya Genjot Penurunan Angka Stunting

penanganan stunting di Kota Tasikmalaya
Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan bersama sejumlah pejabat terkait berfoto bersama disela acara Urun Rembuk Penanganan Stunting pada Selasa 15 Juli 2025. (IST)
0 Komentar

Dalam kegiatan Rembuk Stunting yang digelar Pemkot Tasikmalaya, seluruh pemangku kepentingan dari tingkat kota hingga kelurahan dikumpulkan untuk menyamakan persepsi terkait penanganan stunting.

Forum ini merupakan aksi konvergensi ketiga dari delapan langkah yang menjadi panduan percepatan penurunan stunting secara nasional.

“Tujuan utama Rembuk Stunting ini adalah menyamakan persepsi dan menyatukan komitmen dari semua unsur. Baik itu dari OPD, camat, lurah, kader, tokoh agama, hingga masyarakat. Harus punya kesadaran dan strategi yang sama,” jelas Imin.

Baca Juga:Membanggakan! Enam Siswa MAN 1 Tasikmalaya Lolos ke Universitas Al-Azhar KairoPolisi Sayangkan EO Konser Ruang Bermusik di Kota Tasikmalaya Telat Urus Izin

Ia juga menambahkan, pihaknya akan terus memperkuat peran pendamping keluarga dalam memberikan edukasi, pemantauan gizi balita, dan pelatihan pola asuh yang sehat.

Peran kader PKK dan Posyandu menjadi ujung tombak dalam menjangkau keluarga-keluarga yang berisiko tinggi terhadap stunting.

“Pencegahan adalah kunci. Intervensi harus dilakukan sejak remaja putri, calon pengantin, hingga 1.000 hari pertama kehidupan anak. Maka edukasi juga penting, jangan sampai penanganan kita hanya bersifat teknis tapi tidak menyentuh akar masalah,” pungkasnya.

Dengan penurunan yang cukup tajam dari 27,1% menjadi 19,6%, Pemkot Tasikmalaya kini menargetkan angka stunting bisa ditekan di bawah 14% sesuai target nasional pada 2026.

Namun itu semua hanya mungkin tercapai jika komitmen seluruh elemen tetap solid dan berkelanjutan. (Ayu Sabrina)

0 Komentar