TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sekolah Dasar (SD) di Kota Tasikmalaya belum menerapkan jam masuk sekolah pukul 06.30, seperti yang diatur dalam Surat Edaran Gubernur Jawa Barat. Hingga kini, jam masuk untuk siswa SD masih mengikuti jadwal masuk seperti biasa, yakni pukul 07.00.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menerbitkan Surat Edaran No. 58/PK.03/Disdik pada 28 Mei 2025 tentang Jam Efektif pada Satuan Pendidikan di Provinsi Jawa Barat. Kebijakan ini mengatur bahwa jam masuk sekolah dimulai pukul 06.30 dan berlaku mulai tahun ajaran 2025/2026, terhitung sejak sejak Senin (14/7/2025).
Namun, kebijakan tersebut belum diimplementasikan sepenuhnya di Kota Tasikmalaya. Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tasikmalaya dalam surat edarannya menyebutkan bahwa penetapan jam efektif dan jumlah hari belajar masih dalam proses pembahasan bersama Pemerintah Kota (Pemkot).
Baca Juga:Indosat Kenalkan HiFi Air HKM 127+, Internet Rumah Fleksibel dan Hemat 98,45 Persen Masyarakat Terdaftar JKN, Optimalisasi Layanan Merata ke Pedalaman
Untuk sementara, jam masuk sekolah pada 14-16 Juli 2025 tetap mengikuti jadwal tahun ajaran sebelumnya, sambil menunggu keputusan resmi dari Wali Kota dan Kepala Dinas Pendidikan mengenai kalender pendidikan baru.
Ketua PGRI Kota Tasikmalaya, Cecep Susilawan, mengatakan bahwa hingga kini pihaknya masih menunggu Surat Edaran Wali Kota tentang Jam dan Hari Efektif di Satuan Pendidikan dan keputusan Kadisdik tentang Kalender Pendidikan.
“Mudah-mudahan kalau pimpinan Pemkot dan Kadisdik dengan segala pertimbangannya akan merujuk pada SE Gubernur. Dua hal tersebut pekan ini dapat selesai,” ujar Cecep.
Menurutnya, perubahan jam dan hari efektif pada satuan pendidikan tidak bisa diberlakukan tanpa dasar hukum yang jelas. “Harus ada payung hukum yang jelas sebagai guide-nya,” tegasnya.
Wacana perubahan jam masuk sekolah ini mendapat beragam tanggapan dari orang tua siswa. Beberapa di antaranya menyatakan belum siap jika aturan masuk pukul 06.30 diberlakukan, terutama bagi siswa kelas rendah.
“Di TK masuk jam setengah 8, kadang setengah 7 baru bangun. Kalau kelas 4, 5, 6 mungkin bisa, tapi kalau kelas 1 kayaknya bakalan repot. Jadi bukan anaknya saja yang belum siap, orang tuanya juga kayaknya gak siap,” kata Sova, salah satu orang tua siswa SD.
Hal senada disampaikan Anna, orang tua lainnya, yang mengkhawatirkan kesiapan fisik dan mental anak untuk belajar lebih pagi dari biasanya.