Forum Kepala Sekolah SMP Swasta Kota Tasikmalaya Ngadu ke DPRD Soal Kurangnya Siswa dan Jam Masuk Pagi

fkks smp swasta kota tasikmalaya
Para kepala sekolah menyampaikan aspirasi kepada DPRD Kota Tasikmalaya d ruang Badan Anggaran, Rabu 16 Juli 2025. (Ayu Sabrina/Radartasik.id)
0 Komentar

Siswa Tak Terserap Masih Jadi PR

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Tedi Setiadi, menegaskan bahwa pihaknya hingga kini masih menunggu surat edaran resmi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait aturan masuk sekolah pukul 06.30 WIB.

“Kita masih menunggu. Saat ini memang ada sekolah yang masuk jam 6.30 dan ada yang jam 7. Belum seragam,” katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa kekurangan jumlah murid di sekolah swasta terjadi hampir setiap tahun usai Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB). Dari 10.684 lulusan SD tahun ini, hanya 6.489 yang tertampung di sekolah negeri.

Baca Juga:Membanggakan! Enam Siswa MAN 1 Tasikmalaya Lolos ke Universitas Al-Azhar KairoPolisi Sayangkan EO Konser Ruang Bermusik di Kota Tasikmalaya Telat Urus Izin

“Berarti ada sekitar 4.200 siswa yang mestinya ke swasta. Tapi swasta juga bilang kekurangan murid. Jadi pertanyaannya, ke mana anak-anak ini? Apakah ke madrasah, ke sekolah rakyat, atau ke lembaga nonformal?” tanya Tedi.

Menurutnya, masih banyak sekolah swasta yang membuka pendaftaran hingga saat ini, dan Disdik siap mendampingi upaya promosi dan penguatan kelembagaan mereka.

DPRD Dorong Swasta Tingkatkan Mutu

Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, Aslim SH, menilai pendidikan swasta perlu mendapat perhatian lebih dalam program Tasik Pintar yang digagas Wali Kota. Ia menyebut, sebagian besar sekolah swasta sudah menunjukkan prestasi, namun masih ada yang kekurangan murid karena faktor daya saing.

“Pak Wali Kota punya program Tasik Pintar, dan itu harus menyentuh swasta juga. Hari ini kita masih punya PR bagaimana swasta bisa semakin eksis,” ucap Aslim.

Ia menegaskan bahwa mutu adalah kunci utama untuk menarik kepercayaan masyarakat.

“Ada swasta mahal tapi muridnya banyak, ada juga yang murah tapi muridnya kurang. Ini soal mutu. Bukan cuma akademik, tapi juga karakter, kedisiplinan, dan sebagainya. Itu nilai jual,” katanya. (Ayu Sabrina)

0 Komentar