TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pro kontra akan konser musik bukan hal baru di dunia event, baik di Kota Tasikmalaya atau pun daerah lain. Selama proses izin ditempuh dan diterbitkan oleh kepolisian, event bisa berjalan.
Konser Ruang Bermusik yang menghadirkan musisi Hindia atau Bhaskara Putra saat ini memunculkan pro kontra di masyarakat. Perbedaan pandangan ini memanas karena perang opini yang tidak sehat di masyarakat.
Aktivis HMI Kota Tasikmalaya Encep Gunawan menilai bahwa pro kontra penyelenggaraan konser atau seorang artis bukan hal baru. Pasalnya setiap orang memiliki pandangan berbeda-beda terhadap satu hal, termasuk seorang musisi. “Bukan hanya soal artis, untuk hal apapun tidak mungkin semua orang punya pandangan yang sama,” ungkapnya kepada Radar, Senin (14/7/2025).
Baca Juga:Diresmikan Wali Kota Tasikmalaya, TMC Eternal Home Wujud Nyata Toleransi Umat BeragamaSepakat Konser Ruang Bermusik 2025 Digelar di Kota Tasikmalaya, Tapi Soal Hindia Masih Jadi Tanda Tanya
Maka dari itu, menurutnya perbedaan pandangan soal Hindia atau Bhaskara Putra tidak perlu menjadi pemicu sentimen apalagi saling menghujat. Jika memang perlu, hal tersebut bisa menjadi bahan diskusi untuk adu argumen. “Adu argumen boleh, tapi tidak harus saling menghujat satu sama lain karena fanatisme berlebihan,” terangnya.
Dari perkembangan situasi yang ada, penyelenggara saat ini belum mengantongi surat izin untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Menurutnya persoalan ini lebih substantif ketimbang perang opini masalah artisnya. “Perizinan kan bukan kewenangan kelompok tertentu, kita serahkan saja kepada pihak berwenang,” ucapnya.
Sebelumnya, Kapolres Tasikmalaya Kota meminta masyarakat bisa dewasa dalam menyikapi pro kontra ini. Tidak perlu ada kegaduhan yang memecah belah persatuan di masyarakat dan menyerahkan pertimbangannya ke pihak berwenang. “Biarlah ini menjadi ranah regulator, jadi jangan ada debat di media sosial yang bisa memecah belah persatuan dan kerukunan,” katanya.
Dari informasi yang dihimpun Radar, pro kontra masalah konser musik atau artis sudah beberapa kali terjadi di Indonesia. Ada yang memang tetap berjalan, ada yang memang dibatalkan.
Beberapa di antaranya yakni konser Lady Gaga pada tahun 2012 silam yang batal dilaksanakan. Salah satu alasannya, yakni penolakan dari berbagai kelompok karena aksi panggung pelantun Gypsy dinilai bertentangan dengan norma agama dan pancasila.