BANJAR, RADARTASIK.ID – Permasalahan penumpukan sampah di Tempat Penampungan Sampah (TPS) Kamisama, Kelurahan Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, kembali mencuat ke publik setelah warga mengeluhkan bau tak sedap yang mengganggu kenyamanan lingkungan sekitar.
Menanggapi krisis penumpukan sampah di TPS Kamisama, Wali Kota Banjar, H Sudarsono, menyatakan, ia telah memberikan instruksi langsung kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk segera menangani pengangkutan sampah dalam beberapa hari ke depan.
Sudarsono mengungkapkan, dirinya akan meminta laporan resmi dari DLH mengenai tindak lanjut penanganan sampah tersebut.
Baca Juga:Krisis Sampah di TPS Kamisama Kota Banjar: Warga Resah, Pengelola MerugiSeberapa Penting Keterlibatan Masyarakat dalam Memberantas Rokok Ilegal di Kota Banjar?
Ia juga mengakui, persoalan serupa sudah beberapa kali terjadi di TPS Kamisama Kota Banjar tanpa adanya perubahan signifikan.
Oleh karena itu, ia menekankan perlunya perubahan kebijakan atau pola pengelolaan agar permasalahan tidak berlarut-larut dan tidak memicu keresahan di masyarakat.
Ia pun menyampaikan permohonan maaf kepada warga atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh tumpukan sampah tersebut.
Lebih lanjut, Sudarsono menyatakan, ia membutuhkan waktu satu hingga dua hari untuk menilai perkembangan situasi, dan belum bisa memberikan keputusan terkait kelanjutan kerja sama dengan pihak pengelola TPS Kamisama.
Ia juga menyoroti tantangan dalam mendorong masyarakat untuk memilah sampah dari rumah, yang menurutnya membutuhkan proses panjang dan perubahan pola pikir. ”Mengubah mindset agak sulit, butuh proses,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Jangan Saling Menyalahkan
Sementara itu, Komisaris PT Top Indo Tekno (Hejo Tekno), Eka Santosa, menyampaikan, penumpukan sampah yang terjadi di TPS Kamisama saat ini disebabkan oleh ketidaksesuaian antara kesepakatan awal dan realisasi di lapangan.
Ia menjelaskan, jumlah konsumen yang ditargetkan tidak tercapai, di mana dari target 5.000 konsumen dan kapasitas 10 ton per hari, angka aktual jauh dari ekspektasi.
Baca Juga:Ada yang Terluka! Truk Pengangkut Batu Besar Terguling di Kota BanjarPetugas Gabungan Sisir Jalan Protokol Kota Banjar, untuk Apa?
Eka juga menekankan, akar persoalan berasal dari hulu, yakni minimnya pemilahan sampah di tingkat rumah tangga.
Ia menilai, kewajiban memilah sampah merupakan tanggung jawab masyarakat, sedangkan tugas pemerintah adalah memberikan edukasi dan sosialisasi yang masif.
Sayangnya, menurutnya, yang terjadi saat ini justru adalah saling menyalahkan antarpihak.