GARUT, RADARTASIK.ID – Dalam merespon tantangan serius akibat alih fungsi lahan yang semakin marak di Kabupaten Garut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengambil langkah nyata melalui gerakan penanaman pohon di kawasan Eduwisata Perlebahan, Kecamatan Tarogong Kaler.
Aksi ini menjadi bagian dari kampanye ”Leuweung Hejo”, sebuah inisiatif pelestarian lingkungan yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat.
Sebanyak 150 pohon berhasil ditanam dalam kegiatan di Eduwisata Perlebahan Kabupaten Garut tersebut.
Baca Juga:Ini Ancaman Nyata Jika Mendirikan Bangunan di Sekitar Gunung Guntur Kabupaten GarutGarut Jadi Titik Awal: Tahun 2026, Kepala Desa dan Perangkat Wajib Tes Urine untuk Cegah Narkoba
Kepala DLH Kabupaten Garut, Jujun Juansyah, menyampaikan, penanaman ini merupakan langkah awal dari program berkelanjutan yang akan difokuskan pada area mata air serta lahan-lahan kritis lainnya.
Langkah ini telah dikoordinasikan dengan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat untuk memastikan keberlanjutan dan dampaknya terhadap ekosistem lokal.
Jenis pohon yang ditanam pun beragam, terdiri dari tanaman keras dan buah-buahan. ”Jadi nanti akan disesuaikan dengan kondisi tanah yang ada di masing-masing lokasi,” ungkapnya beberapa waktu lalu.
Menurut Jujun, pendekatan ini bertujuan agar setiap pohon tidak hanya tumbuh, tetapi juga memberikan manfaat ekologis dan ekonomi.
Lebih lanjut, DLH berencana melakukan pemantauan secara berkala terhadap setiap pohon yang ditanam.
Koordinasi dengan pihak kehutanan akan dilakukan guna menerapkan sistem pelacakan dan pelaporan pertumbuhan pohon, sehingga proses rehabilitasi lahan bisa dikontrol dan dievaluasi secara konsisten.
Jujun menekankan, penanaman ini bukan sekadar kegiatan seremonial.
Ia berharap inisiatif ini menjadi investasi lingkungan jangka panjang, dengan dampak nyata yang dapat dirasakan lima hingga enam tahun ke depan.
Baca Juga:Potensi Laut Selatan Kabupaten Garut Belum Terserap Maksimal, Nelayan Masih Jauh dari SejahteraPemkab Garut Akan Perkuat Daya Tarik Visual Jalan Ahmad Yani, Penataan Tahap Dua Dimulai Agustus
Adapun lahan yang digunakan saat ini merupakan lahan carik, namun ke depan, kemungkinan pemanfaatan lahan milik masyarakat untuk penanaman juga terbuka lebar, seiring dengan meningkatnya kesadaran kolektif terhadap pentingnya pelestarian alam.
Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, turut memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini.
”Saya juga perhatikan bahwa bencana di Garut sebagian besar karena kerusakan lingkungan yang dibuat oleh manusia,” jelasnya.
Oleh karena itu, penanaman pohon dianggap sebagai bentuk konkret kepedulian terhadap lingkungan hidup.