TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Meskipun tinggal menghitung hari, pelaksanaan konser Ruang Bermusik sementara masih abu-abu. Pasalnya penyelenggara belum menyelesaikan proses izin untuk melaksanakan event tersebut.
Event Ruang Bermusik buka pertama kali digelar di Kota Tasikmalaya. Sebelumnya, penyelenggara sudah beberapa kali melaksanakan agenda serupa untuk menghibur masyarakat di samping bisnis.
Namun tahun ini, tahun ini seolah berbeda mengingat hari H sudah dekat namun penyelenggara belum mengantongi izin. Hal ini membuat pelaksanaan seolah menjadi abu-abu meskipun tiket sudah ludes terjual.
Baca Juga:Diresmikan Wali Kota Tasikmalaya, TMC Eternal Home Wujud Nyata Toleransi Umat BeragamaSepakat Konser Ruang Bermusik 2025 Digelar di Kota Tasikmalaya, Tapi Soal Hindia Masih Jadi Tanda Tanya
Ditambah lagi, muncul pro kontra mengenai artis Hindia yang menimbulkan polemik. Sebagian ada yang menolak, namun tidak sedikit yang mendukung musisi tersebut tampil di Kota Resik ini.
Penolakan secara frontal muncul dari beberapa tokoh dan juga yang menilai penampilan musisi Hindia bisa berdampak negatif. Karena musisi tersebut memiliki lagu dengan lirik kontroversi ditambah pernah melakukan aksi panggung dengan menghadirkan patung mirip Baphomet.
Penolakan keras salah satunya diungkapkan H ADe Ruhimat yang mengungkapkan umat muslim di Tasikmalaya tidak anti konser musik. Terbukti event musik sering kali digelar tanpa ada penolakan atau polemik. “sudah beberapa puluh kali konser digelar di Lanud, toh aman-aman saja, Kami tidak menolak,” ungkapnya kepada Radar, Minggu (14/7/2025).
Namun dia tidak setuju jika Hindia tampil di karena bertentangan dengan nilai agama dan budaya lokal termasuk Pancasila. Hal itu dilihat dari beberapa lirik lagu serta penampilan Hindia di salah satu konser yang pernah menampilkan patung mirip Baphomet. “Membawa nilai-nilai dajjal yang akan merusak religiusitas masyarakat,” ujarnya.
Beda pandangan dari penggemar Hindia yang menilai tidak ada unsur kesesatan dari lagu musisi tersebut sehingga tidak perlu ada penolakan. Seperti halnya Shella Herliani (30) perempuan asal Tawang yang sudah menantikan musisi itu tampil di Tasikmalaya karena menyukai lagu-lagunya. “Musiknya kita nikmati, dijadikan semangat (motivasi) untuk diri kita,” ujarnya, Senin (14/7/2025).
Menurutnya sangat wajar jika banyak kawula muda yang menyukai lagu-lagu dari Bhaskara Putra. Karena dinilai menjadi motivasi dan sangat relevan dengan realitas kehidupan yang dijalani. “Membangun semangat orang-orang untuk lebih bijaksana terhadap hidupnya,” ucapnya.