Ghufron menerangkan, sepanjang tahun 2024 total pemanfaatan layanan JKN sebanyak 673,9 juta kunjungan atau rata-rata 1,8 juta pemanfaatan per hari. Hal ini menggambarkan semakin tingginya kepercayaan masyarakat terhadap BPJS Kesehatan dan Program JKN.
“Kami tegaskan bahwa Program JKN adalah wujud gotong royong bangsa, sehingga semua lapisan masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan yang adil, terjangkau serta berkualitas. Kami pun memastikan bahwa masyarakat yang tinggal di pedalaman juga dapat layanan terbaik,” katanya.
Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan, Abdul Kadir, mengatakan bahwa capaian kinerja BPJS Kesehatan pada tahun 2024 merupakan titik penting dalam perjalanan Program JKN menuju fase maturitas.
Baca Juga:Meski Sektor Ritel Lesu, Asia Group Konsisten Berangkatkan Karyawannya UmrahSrie Mulyati, Dosen UPI Kampus Tasikmalaya, Kembangkan Modul Ajar Ethno-STEM untuk Tingkatkan Literasi Sains
“Pengelolaan Program JKN yang mengusung prinsip good governance pun diawasi oleh banyak pihak,” terang Kadir. Ia mengatakan Program JKN yang mulai berjalan mulai 1 Januari 2014 sudah menjadi program strategis nasional yang berdampak besar terhadap pemerataan akses layanan kesehatan.
Dengan Program JKN, seluruh masyarakat Indonesia, baik di kota maupun di wilayah pedalaman mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh layanan kesehatan yang adil. (Lisna Wati)