Mudir Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon: Jangan Tinggalkan Generasi yang Lemah!

Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon Tasikmalaya
Mudir Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon Drs H Uum Syarif Usman, kedua dari kanan, saat serah terima santri baru dari perwakilan orang tua, Minggu, 13 Juli 2025. (Radartasik.id)
0 Komentar

Ada yang mengusap kepalanya. Ada yang mencium keningnya. Ada yang membisikan kata-kata penguat kepada anaknya. Agar bulat tekadnya menjadi santri. Suasana haru tercipta seketika.

Kang Uum seperti ingin semakin menegarkan para orang tua santri. Juga santri pesantren Muhammadiyah Al-Furqon Tasikmalaya yang dipimpinnya.

“Rasul mengatakan, yang hafal Qur’an dijanjikan masuk surga sebanyak hafalannya. Sangat disayangkan kita bereama anak-anak saja berada di dunia. Di surga tidak bersama anak. Atau hanya anak saja yang ke surga,” tandas Kang Uum.

Baca Juga:Konser Musik di Kota Tasikmalaya Terancam Batal: Tokoh Ini Sebut Ada Tiga Kelemahan Prosedur!18 Tim Bola Voli Putri Kota dan Kabupaten Tasikmalaya Beradu Skill di Taruna Mandiri Cup I

Kata Rasulullah, sambungnya, kehadiran orang tua mengantarkan anak untuk belajar agama, merupakan kebaikan yang datang dari Allah.

“Hakikatnya menitipkan kepada Allah SWT. Dan kami pelaksana teknisnya untuk mendapat ilmu yang bermanfaat di dunia dan akhirat,” pungkas mudir Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon Tasikmalaya yang berdiri sejak 1992 itu.

Senada dengan Mudir Drs H Uum Syarif Usman, Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya H Ade Karom MPd, juga menegaskan tentang generasi yang kuat.

“Orang tua wali santri saat ini sedang melaksanakan perintah Allah. Al Qur’an surah An Nissa ayat 9. Takut meninggalkan generasi yang lemah. Rela menitipkan anak ke pesantren,” katanya.

“Boleh kita bersedih karena berpisah. Tidak boleh sedih di akhirat. Bapak dan ibu bernilai karena berani menyimpan anak di pesantren. Kami yakin anak-anak akan memiliki nilai yang tinggi,” sambung dia.

Ade menyampaikan tehtang syarat agar anak memiliki nilai tinggi.

“Knowledge ilmu pengetahuan Atitude, pesantren bisa mengatasinya. Perangkatnya lengkap di pesantren. Mainded, pemikiran yang cerdas. Banyak lulusan Al Furqon selain di dalam negeri juga di luar negeri. Skill atau kemampuan. Di sini diajari untuk memiliki skill,” katanya.

Syarat terakhir untuk tercapainya kualitas anak bernilai, ujar Ade Karom, adalah religius mainded.

Ade pun menguatkan tentang kunci TITIP.

Baca Juga:Soroti Kebijakan 50 Siswa Per Rombel, Legislator Kota Tasikmalaya Ini Minta Gubernur Jawa Barat Lebih Bijak543.015 Siswa di Jawa Barat Gagal Masuk SMA-SMK Negeri, 23 Ribu Kursi di Sekolah Negeri Masih Kosong

“Tegar iklhas tawakal ikhtiar percaya. Itu kuncinya. Kita sedang melaksanakan wahyu Allah. Kita tidak ingin di akhirat berpisah. Boleh bersedih di dunia tapi tidak bersedih di akhirat. Rasulullah pun ditinggal.anaknya yaitu Ibrahim, sedih. Manusiawi,” terangnya.

0 Komentar