Mudir Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon: Jangan Tinggalkan Generasi yang Lemah!

Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon Tasikmalaya
Mudir Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon Drs H Uum Syarif Usman, kedua dari kanan, saat serah terima santri baru dari perwakilan orang tua, Minggu, 13 Juli 2025. (Radartasik.id)
0 Komentar

Kang Uum menjelaskan disiplin positif islami. Adalah pendidikan disiplin untuk mengajak anak menyadari, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukannya.

“Mengapa kita melakukan ini. Pertama, menjawab Al Qur’an surah 4 An Nisa ayat 9. Agar tidak meninggalkan ahli waris yang lemah,” tegas Kang Uum.

Maka bertakwa dan tawakal kepada Allah, lanjuthya, yaitu dengan menyerahkan pendidikan terbaik kepada anak. Berupa pendidikan agama.

Baca Juga:Konser Musik di Kota Tasikmalaya Terancam Batal: Tokoh Ini Sebut Ada Tiga Kelemahan Prosedur!18 Tim Bola Voli Putri Kota dan Kabupaten Tasikmalaya Beradu Skill di Taruna Mandiri Cup I

Generasi lemah berawal dari iman dan fisik. Kang Uum yakin pendidikan agama solusi keluar dari generasi lemah.

Alasan kedua tentang disiplin positif Islami, Kang Uum mengutip Al Qur’an surah 9 At Taubah ayat 122.

“Menjawab ayat ini di mana Allah menyatakan, jika diamanahi anak lebih satu setidaknya ada satu orang yang menapaki keilmuan agama. Setidaknya ketika kita wafat ada yang memandikan, ada yang mendoakan,” tandas Kang Uum sambil sejenak terdiam. Dia menebar tatapan lembutnya. Menyapu ke arah para orang tua santri.

Suasana hening. Para orang tua santri fokus menyimak. Seakan tidak ingin luput kata demi kata yang diucapkan sang mudir.

Alangkah sedihnya, sambung Kang Uum, jika memiliki anak tapi tidak tahu cara sholat ghaib. Tidak tahu cara memandikan jenazah. Tidak bisa berdoa untuk orang tuanya.

Kang Uum kemudian mengutip ayat Al Qur’an. Surah13 Ar Rad ayat 23 dan 24.

“(yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): “Salamun ‘alaikum bima shabartum”. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.”

Baca Juga:Soroti Kebijakan 50 Siswa Per Rombel, Legislator Kota Tasikmalaya Ini Minta Gubernur Jawa Barat Lebih Bijak543.015 Siswa di Jawa Barat Gagal Masuk SMA-SMK Negeri, 23 Ribu Kursi di Sekolah Negeri Masih Kosong

Kang Uum mengulang menjelaskan isi ayat itu. Bahwa kelak di akhirat ada yang masuk surga dengan pasangan dan keturunannya.

“Malaikat menyapa selamat datang kalian semua sekeluarga di surga. Karena kalian di dunia sabar menitipkan anak ke pesantren sehingga ada ynag hafal Qur’an,” tutur Kang Uum.

Para orang tua santri tampak menyimak apa tang disampaikan mudir itu. Tampak dari matanya yang sembab. Tangan ibu dan bapak para santri bergerak spontan. Memeluk anaknya.

0 Komentar