RADARTASIK.ID – Senin dini hari, pukul 02.33 WIB di grup WhatsApp keluarga, Dr Lusi Nurhayati mengirimkan video pendek. Dia sedang bersama mamah-ya, Hj Yayat Suhayati, di Masjid Nabawi, Madinah.
Mamah itu panggilan umumnya orang sunda bagi ibu. Menulisnya dengan menyematkan akhiran huruf ”h” di kata mama. Jadi dibacanya mamah.
Lusi merekam mamah-nya. Mengabarkan kepada keluarga besarnya. Mereka baru keluar dari Masjid Nabawi. Usai salat dan berdoa di Raudhah. Di barisan depan.
Baca Juga:Belajar dari Negeri yang Menghormati Petani, Bukan MengabaikannyaAstra Honda Siap Lanjutkan Dominasi di Asia Road Racing Championship Motegi dengan CBR Series
Mamahnya terlihat mengenakan kerudung hitam, berkacamata bening, masker putih yang tergantung di bawah dagunya.
Tampak wajah wanita kelahiran 5 Januari 1951 begitu berseri. Riang. Sangat bahagia. Bisa dikatakan 360 derajat dari sebelum berangkat.
Wajah gelisah, galau, risau, sirna. Berganti ceria. Senyumnya lepas. Tanpa beban.
Bahkan terlihat wajahnya lebih muda dari usianya yang 75 tahun.
”Alhamdulillah. Mamah salat paling depan di Raudhah. Sadayana kapapay didoakeun (semua sudah didoakan),” ujar mamah di video itu.
Suara sang putri, Lusi Nurhayati terdengar menimpali. ”Bisa salat. Salat hajat, salat taubat paling depan ya. Saf kedua. Alhamdulillah. Sudah didoain semua insyaallah,” kata dosen bahasa Inggris ini.
Video berdurasi 18 detik dikirimnya ke grup WA keluarga. Informasi itu begitu menyenangkan keluarga besarnya. Senang melihat mamah mereka sehat dan ceria.
Di Masjid Nabawi, Raudhah jadi tujuan jamaah haji dan umrah. Raudhah yang artinya taman surga. Merupakan tempat yang mustajab kalau berdoa.
Baca Juga:Sinopsis Drakor Our Movie di Disney+: Semakin Besar Cintanya, Semakin Menyakitkan PerpisahannyaEkonomi Dunia Goyang, Tapi Indonesia Tumbuh! Ini Rahasia Ketahanan Fiskalnya dan Kekuatan Priangan Timur
Makanya jamaah berupaya ke sana. Baik untuk menunaikan sholat maupun berdoa. Mengadu menyampaikan harapan kepada Sang Maha Kuasa. Allah Swt.
Hj Yayat Suhayati dan putrinya Dr Lusi Nurhayati, berangkat umrah dari Yogyakarta. Travel umrahnya Freshnel Tour.
Dr Lusi Nurhayati dulu kuliah di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Setamatnya kuliah dia ikut tes dosen di almamaternya. Formasinya hanya untuk 1 dosen. Qodarullah dia yang diterima.
Mamah dan bapaknya, almarhum H Bunyamin, begitu bahagia. Tidak menyangka anak perempuannya langsung diterima sebagai dosen.
Apalagi setelah itu ditugasbelajarkan ke luar negeri. Australia. Tak pernah disangkanya.