Douglas Luiz ditebus seharga €51,5 juta (sekitar Rp911 miliar), sementara Nico Gonzalez didatangkan dengan biaya €38 juta (sekitar Rp672 miliar).
Keduanya gagal memberi dampak positif dalam musim pertamanya di Turin dan kini berada di luar proyek teknis pelatih Tudor.
Juve kesulitan mencari klub peminat karena tingginya nilai transfer dan gaji mereka, kecuali bersedia menanggung kerugian besar untuk melepas keduanya.
Baca Juga:Fabrizio Romano: Como Sukses Gagalkan Nico Paz Pulang ke MadridDipersulit Pindah ke AC Milan, Jashari Ancam Mogok Main dan Tolak Gaji Lebih Besar dari Klub Inggris
Teun Koopmeiners
Nama terakhir adalah Teun Koopmeiners. Juve membayar 61 juta poundsterling (sekitar Rp1,3 triliun) kepada Atalanta untuk merekrut gelandang asal Belanda itu pada Agustus 2024.
Namun performanya sepanjang musim 2024/25 jauh dari harapan.
Meski begitu, manajemen memutuskan untuk memberinya kesempatan satu musim lagi, dengan harapan kondisi fisik yang lebih prima bisa memunculkan potensi sebenarnya.
Aroma Prancis di Balik Layar Nyonya Tua
Juventus kni kembali bernuansa Prancis lagi, tapi bukan di lapangan seperti era Michel Platini, Zinedine Zidane, atau Paul Pogba, namun di kursi manajemen.
Comolli dan Modesto adalah wajah baru dari perubahan arah Juventus.
Namun sebelum mereka bisa merekrut pemain baru, prioritas utama adalah menjual dan menyelesaikan permasalahan empat pemain di atas, agar Bianconeri bisa kembali bersaing di Eropa dengan fondasi finansial dan teknis yang lebih sehat.
Musim depan, era baru Nyonya Tua telah dimulai, tapi jalan menuju stabilitas masih panjang.