RADARTASIK.ID– Nama Nerya Nauli Pangaribuan Peserta Clash of Champions Season 2 kini tengah menjadi perbincangan hangat di jagad maya.
Bukan hanya karena kiprahnya yang memukau di Clash of Champions Season 2, tetapi juga karena banyak netizen yang menyebut dirinya mirip Lyodra Ginting, sang juara Indonesian Idol Season 10.
Keduanya sama-sama berasal dari Tanah Batak, sama-sama muda, berbakat, dan punya segudang prestasi yang bikin publik terkesima. Batak pride, indeed!
Mahasiswa Jenius dari Korea University
Baca Juga:Mega Film Asia Prime The Grey Men 2: Ketika Polisi yang Menyamar, Terjebak Konspirasi Maut, Tayang di IndosiarRekap Episode 3 Clash of Champions Season 2: Adu Otak di Babak Death Match! Siapa yang Lolos dan Tersingkir?
Nerya adalah salah satu peserta dari Batch 7 yang langsung mencuri perhatian sejak kemunculan perdananya di babak Death Match, tepatnya pada tantangan Brain Rush.
Saat itu, hanya tersisa tujuh spot kosong yang diperebutkan dengan soal-soal rumit bertipe memory.
Di ronde tersebut, para peserta harus menghafal sebuah tabel simbol selama dua menit dan menjawab dengan tepat letak simbol yang diminta.
Banyak yang gagal, bahkan tiga peserta langsung tersingkir karena salah menjawab berturut-turut.
Namun Nerya tampil tenang dan berhasil mengamankan tempat setelah menjawab dengan benar, menyusul peserta lain seperti Theo dan Vedhino.
Nerya: Cantik, Cerdas, dan Multitalenta
Di balik wajah cantiknya yang disebut-sebut mirip Lyodra, Nerya menyimpan otak super cemerlang.
Ia kini tengah menempuh pendidikan tinggi di Korea University, salah satu universitas tertua dan terbaik di Korea Selatan.
Baca Juga:The Sentinel Tayang di Bioskop TransTV Malam Ini: Aksi Politik, Pengkhianatan dan Intrik KekuasaanFaithfully Yours Tayang Malam Ini di Bioskop Asia ANTV: Komedi Romantis Lawas Stephen Chow dan Jacky Cheung!
Jurusan yang dipilihnya juga tidak biasa, yakni Integrative Energy Engineering, sebuah bidang yang fokus pada energi terbarukan dan teknologi lingkungan berkelanjutan.
Tak main-main, Nerya berhasil meraih GPA sempurna 4,50 dari skala maksimal 4,50.
Ia juga menerima beasiswa penuh berkat pencapaian akademik luar biasanya, yang dikategorikan sebagai Outstanding Academic Achievements.
Artinya, ia masuk dalam jajaran mahasiswa terbaik di kampusnya!
Sains dan Seni Berjalan Seimbang
Tak hanya jago di bidang akademik, Nerya ternyata juga punya latar belakang seni musik.
Ia pernah menjalani pendidikan musik formal selama 8 tahun. Kemampuannya dalam membaca partitur dan teori musik membuatnya nyaris seperti musisi profesional.
Dunia sains dan seni berjalan harmonis dalam dirinya — sebuah kombinasi langka dan memukau.