Di sisi lain, Ketua Al Mumtaz Ustaz Hilmi Afwan mengatakan bahwa pihaknya tidak memungkiri soal penolakannya pada Hindia. Karena dinilai bisa memberikan dampak negatif yang tidak sederhana. “Dalam agama itu kan kalau dampak buruknya besar, tinggalkan saja sudah,” ucapnya.
Penolakan Hindia hanya bentuk pandangan agar diperhatikan oleh pihak EO dan juga pemerintah. Karena musisi yang sempat kontroversial itu dinilai bisa memberikan dampak negatif. “Kita hanya memberikan masukan kepada pemerintah, seperti itu,” ucapnya.
Pihaknya pun berkomitmen tidak menolak digelarnya konser musik, termasuk yang digelar Ruang Bermusik. Karena yang dipersoalkannya adalah salah satu musisi yang akan tampil. “Yang tidak disetujui kan Hindianya, kan ada beberapa band itu,” terangnya.
Baca Juga:Konser Ruang Bermusik Menuai Polemik di Kota Tasikmalaya, Kontroversi Hindia Menjadi SorotanGimana Dong? Perizinan Konser Ruang Bermusik di Tasikmalaya Belum Ditempuh, Padahal Tiket Sudah Sold Out
Sejurus dengan itu, Ketua Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya Bode Riswandi mengapresiasi sikap dari semua pihak. Di mana para ulama dan para tokoh tidak menolak penyelenggaraan konser musik yang merupakan bagian dari kesenian. “Jadi ini membuktikan bahwa tidak ada intoleran terhadap event musik,” ucapnya.
Kendati demikian, adanya polemik yang muncul merupakan bagian dari masukan untuk dipertimbangkan. Karena event kesenian pun memiliki batasan tentang apa yang ditampilkan. “Karena yang ditolak itu bukan konsernya, tapi salah satu talent,” ucapnya.
Kendati demikian, tampilnya Hindia atau Bhaskara Putra sebagaimana usulan belum bisa dipastikan. Pasalnya pihak penyelenggara belum siap untuk diwawancara oleh wartawan.(rangga jatnika)