Sabatini menjelaskan bagaimana PSG bahkan mengubah strategi mereka dengan lebih fokus pada pemain muda, menunjukkan kepercayaan penuh kepada Enrique.
Sebuah pendekatan yang jika diterapkan di Roma dulu, mungkin akan memberikan hasil berbeda.
“Jika saja Roma memberikan kepercayaan yang sama seperti yang Luis dapatkan di Paris, saya yakin segalanya akan berbeda,” ucapnya.
Baca Juga:Daftar 31 Pemain yang Dipanggil Sarri untuk Latihan Pramusim LazioLa Gazzetta: AC Milan Marah dengan Pesan Perpisahan Theo Hernandez
Luis Enrique sendiri telah melewati banyak fase dalam hidupnya, termasuk tragedi pribadi besar ketika ia kehilangan putrinya, Xenia.
Sabatini juga memuji keteguhan hati dan martabat luar biasa Enrique dalam menghadapi kehidupan yang peniuh warna.
“Luis tidak ingin dikasihani. Ia seperti memiliki ikatan spiritual yang mendalam dengan putrinya. Saya yakin setiap kemenangan dan selebrasi adalah untuk Xenia,” tutup Sabatini.
Kini, dengan segala pengalaman dan kedewasaan yang dimilikinya, Luis Enrique terus melangkah maju.
Sayangnya, kisahnya di Roma tetap menjadi babak yang tak terlupakan, bukan karena taktik atau hasil, melainkan karena bagaimana kepercayaan dan dukungan bisa menentukan arah karier seorang pelatih.