Konser Ruang Bermusik Menuai Polemik di Kota Tasikmalaya, Kontroversi Hindia Menjadi Sorotan

Konser ruang bermusik kota tasikmalaya
Potongan gambar poster konser Ruang Bermusik
0 Komentar

Pihaknya sudah 4 tahun menggelar event di Tasimkalaya menerangkan tidak punya tujuan negatif dengan penyelenggaraan event tersebut. Di samping bisnis, pihaknya justru ingin mendorong perekonomian masyarakat. “Untuk menggeliatkan Pariwisata kota Tasikmalaya, UMKM hingga perhotelan,” terangnya.

Panitia juga berkomitmen tidak akan ada hal yang neko-neko seperti patung atau ritual menutup mata sebagaimana yang dikhawatirkan. Karena pihaknya pun tidak mau event tersebut berdampak negatif. “Apabila itu terjadi (penampilan satanis), kami siap menghentikan kegiatan dan cut band tersebut,” ucapnya.

Kontroversi mengenai Hindia muncul sejak tahun 2023 khususnya ketika dalam satu konser, mereka menampilkan patung sosok bersayap dengan tangan kanan terangkat mengacungkan jari tengah dan telunjuk. Patung itu dianggap mirip dengan Baphomet yang merupakan salah satu simbol satanis.

Baca Juga:Gimana Dong? Perizinan Konser Ruang Bermusik di Tasikmalaya Belum Ditempuh, Padahal Tiket Sudah Sold OutViral Video Anak Tertabrak Motor di Kota Tasikmalaya, Selang Sehari Pelaku Datang Minta Maaf

Ditambah beberapa bait lirik dari lagu-lagu mereka menggunakan kalimat yang gelap. Ditambah atraksi menutup mata bersama penonton membuat kontroversi itu pun semakin menguat.

Namun Bhaskara sendiri sudah memberikan klarifikasi dan membantah segala tudingan. Performa di panggung dijelaskan hanya bagian dari teknis visual pada konser.

Sementara untuk lirik yang terkesan gelap, disebutkan bahwa itu merupakan kiasan. Sehingga dirinya menyebut makna lirik itu bukan arti sebenarnya secara definisi.(rangga jatnika)

0 Komentar