Jual Beli Tiket Palsu Masuk Objek Wisata Pangandaran Masif, Wisatawan Harus Waspada!

Jual Beli Tiket Palsu Masuk Objek Wisata Pangandaran
Pemandangan Tugu Marlin menuju gerbang masuk objek wisata Pantai Pangandaran. (Deni Nurdiansah/Radartasik.id)
0 Komentar

PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Indikasi praktik jual-beli tiket palsu masuk objek wisata Pangandaran sudah terendus Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pangandaran.

Celah dalam sistem pembayaran dan lemahnya pengawasan diduga dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab untuk mencetak dan memperjualbelikan tiket palsu masuk objek wisata Pangandaran.

Riko Agung Purnama selaku Kepala UPTD Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran menyebutkan, sistem tiket yang diterapkan saat ini masih mempunyai celah yang memungkinkan dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab.

Baca Juga:Pungli Tiket Mencoreng Lagi Dunia Pariwisata Pangandaran, Pelakunya Pegawai DisparbudTabungan Murid Mandek, IPNU Kabupaten Pangandaran Desak Kepala Dinas Pendidikan Mundur

Menurutnya, ada indikasi kuat bahwa sejumlah tiket yang beredar bukan berasal dari sistem resmi, melainkan hasil pencetakan menggunakan peralatan seperti printer thermal.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, secara visual, perbedaan antara tiket asli dan palsu sulit dikenali.

Namun, perbedaan tersebut bisa terdeteksi melalui proses verifikasi digital, misalnya saat barcode tiket masuk objek wisata Pangandaran dipindai.

Pernah ditemukan kasus di mana tiket bertuliskan nominal Rp 1 juta, namun saat di-scan, sistem hanya mengenali nilai Rp 600 ribu.

Temuan ini pun menjadi pintu masuk untuk menyelidiki lebih lanjut dugaan kecurangan tersebut.

Pihak UPTD sempat melakukan tindakan preventif dengan meminta wisatawan membeli tiket baru jika tiket yang mereka miliki terbukti tidak sesuai.

Fenomena peredaran tiket palsu masuk objek wisata Pangandaran ini disebutnya cukup masif. ”Peredaranya sungguh luar biasa,” ungkapnya belum lama ini.

Baca Juga:Pencarian Nelayan Pangandaran yang Hilang Resmi Dihentikan, Yogi Belum DitemukanRibuan Pedagang Pasar Tradisional Pangandaran Bangkrut, Tersisa Hanya 825 Pedagang Aktif

Riko menambahkan, proses pemalsuan tiket masuk objek wisata Pangandaran relatif mudah dilakukan.

Pelaku hanya perlu membeli tiket asli, lalu memindai barcode-nya.

Setelah itu, mereka dapat menggandakan tiket tersebut menggunakan aplikasi tertentu dan mencetaknya kembali dengan nilai berbeda.

Ada dugaan kuat bahwa pelaku memanfaatkan template khusus untuk membuat tiket palsu masuk objek wisata Pangandaran yang menyerupai tiket resmi.

Untuk mengatasi hal ini, petugas di lapangan diinstruksikan untuk lebih disiplin melakukan pemindaian setiap tiket.

Sayangnya, pada praktiknya, tidak sedikit petugas yang abai sehingga memungkinkan tiket palsu lolos masuk ke kawasan wisata.

Kasus paling nyata terjadi pada Minggu, 6 Juli 2025, ketika seorang petugas retribusi berinisial UN tertangkap tangan saat hendak menjual tiket resmi yang dicetak melalui kerja sama dengan petugas di pintu masuk Pantai Timur Pangandaran.

0 Komentar