BUMDes Kerta Setra Utama Desa Wargakerta Tasikmalaya Latih Pelaku UMKM Teknologi Pembuatan Telur Asin

Teknologi Pembuatan Telur Asin
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kerta Setra Utama Desa Wargakerta menggelar Pelatihan Teknologi Pembuatan Telur Asin, Rabu 9 Juli 2025. (Radika Robi Ramdani/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sebagai upaya meningkatkan kemandirian ekonomi desa melalui penguatan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kerta Setra Utama Desa Wargakerta menggelar Pelatihan Teknologi Pembuatan Telur Asin.

Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 9 Juli 2025 di GOR Desa Wargakerta, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya.

Pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi BUMDes dengan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran (UNPAD). Dua narasumber dihadirkan dalam acara tersebut, yakni Prof Dr Ir Roni Kastaman MSIE dan Faizal Syahmurman, ST MM yang memberikan materi terkait teknologi pengolahan pangan berbasis telur.

Baca Juga:Fauzian Faikal Siap Bawa Nafwa FC Salawu Gemilang di Festival Grassroots Tasik Raya Cup 3Anggota DPRD Jabar Arip Rachman Sosialisasikan Perda Pedoman Pelayanan Kepemudaan: Dorong Optimalisasi Pemuda

Menurut Direktur BUMDes Kerta Setra Utama, Aditia Abdilah, kegiatan ini bertujuan membuka peluang usaha baru bagi pelaku UMKM di desa. Ia menjelaskan bahwa selama ini kontribusi UMKM terhadap Pendapatan Asli Desa (PADes) cukup signifikan, dan pengembangan sektor ini menjadi fokus BUMDes.

“Pelatihan ini adalah bagian dari kerja sama berkelanjutan dengan UNPAD yang telah berlangsung sejak 2019,” ujarnya.

Sebelumnya, BUMDes dan UNPAD telah melakukan sejumlah inisiatif seperti pelatihan budidaya maggot untuk pengelolaan sampah dan pakan ternak, serta penerapan teknologi nanobubble guna meningkatkan kadar oksigen di kolam-kolam ikan milik warga.

“Dalam pelatihan ini, peserta diajarkan metode baru untuk mempercepat proses pembuatan telur asin yang sebelumnya memakan waktu hingga 14 hari, kini dapat diselesaikan hanya dalam waktu 3 hari. Hal ini sangat membantu pelaku UMKM yang selama ini terkendala dalam hal produksi dan keterbatasan bahan baku, khususnya telur itik yang semakin sulit diperoleh,” ungkapnya.

Aditia menjelaskan, sejak tahun 2021 terdapat tiga UMKM yang fokus pada produksi telur asin dan telur bakar, yang digerakkan oleh ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT), PKK, dan kelompok RT.

“Mereka juga telah menyampaikan keinginan untuk mengembangkan produk seperti telur balado dengan varian rasa lainnya, meskipun keterbatasan pasokan telur itik menjadi tantangan utama,” ungkapnya.

Sebagai solusinya, BUMDes memanfaatkan unit usaha ayam petelur ras yang telah dimiliki, dengan kapasitas produksi mencapai 2 ton telur per bulan. Inovasi pun dilakukan dengan mengembangkan metode pembuatan telur asin menggunakan telur ayam, meski kulitnya lebih tipis dari telur itik.

0 Komentar