RADARTASIK.ID – Drama seputar masa depan Hakan Calhanoglu di Inter Milan perlahan berubah menjadi seperti sinetron Indosiar.
Sang gelandang asal Turki berada dalam situasi yang pelik di ruang ganti Nerazzurri, sementara klub asal negaranya, Galatasaray, memilih untuk bersabar dan belum memenuhi harga yang diminta Inter.
Minat awal Galatasaray terhadap Calhanoglu sejatinya cukup kuat. Namun, seiring waktu, klub raksasa Turki itu mulai menurunkan intensitas pendekatannya.
Baca Juga:Butuh Gelandang Rasa Striker, Inter Pertimbangkan Rekrut Pemain yang Dibuang PSGJurnalis Senior Italia Sarankan AC Milan Rekrut Vlahovic: Tapi Jangan Jual Gimenez
Disisi lain, Inter tetap bersikukuh pada banderol sebesar €30 juta atau sekitar Rp531 miliar (kurs Rp17.700 per euro).
Harga yang tak ingin dipenuhi Galatasaray karena menilai bahwa ketegangan internal di Inter bisa menurunkan nilai sang pemain secara signifikan jika situasi terus dibiarkan.
Pelatih baru Inter, Cristian Chivu, dikabarkan merasa tidak nyaman dengan potensi keretakan ruang ganti akibat isu ini.
Bahkan, sebelum meninggalkan Milan untuk berlibur, Chivu sempat mendatangi kantor klub untuk memahami lebih jauh dinamika internal, termasuk perkembangan terbaru terkait Calhanoglu.
Masalah ini mencuat sejak komentar Lautaro Martínez dan Giuseppe Marotta dari Amerika Serikat yang menyinggung sikap Calhanoglu.
Meskipun sang gelandang membalas secara sopan, percikan ketegangan langsung terasa di antara para pemain saat kembali ke hotel.
Beberapa mendukung sang kapten Lautaro, tetapi tidak sedikit pula yang memihak Calhanoglu yang membuat ruang ganti Inter mulai terbelah.
Baca Juga:Como Sukses Permanenkan Gelandang Manchester City, Kedatangan Morata Tergantung Presiden NapoliFiorentina Siapkan Gaji Fantastis untuk Pertahankan Kean dari Godaan Napoli dan Manchester United
Di tengah gejolak tersebut, keputusan melepas Calhanoglu dinilai sebagai solusi ideal bagi semua pihak.
Sang pemain sendiri dikabarkan telah mempertimbangkan kemungkinan hengkang, terutama karena hubungan internal yang mulai renggang dan tampak sulit untuk diperbaiki.
Galatasaray memantau situasi ini dengan cermat. Klub asal Istanbul itu menilai bahwa tekanan internal akan memaksa Inter melunak menjelang penutupan bursa transfer.
Mereka jelas enggan membayar harga yang diminta Inter dan memilih untuk menunggu.
Menurut laporan Calciomercato, klub Turki ini yakin bahwa saat Calhanoglu kembali dari liburan, Inter akan menghadapi tekanan yang lebih besar di ruang ganti dan kemungkinan bersedia menurunkan harga jual.
Meski begitu, belum ada pernyataan resmi dari kedua klub.