TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Puluhan anak muda antusias mengikuti pelatihan barista yang digelar di salah satu kedai kopi di Jalan Ir H Djuanda, Kamis (10/7/2026).
Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan hadir langsung dalam penutupan program yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Tasikmalaya ini.
Kegiatan pelatihan barista menjadi bagian dari strategi Pemerintah Kota Tasikmalaya untuk mencetak tenaga kerja terampil sekaligus mendorong sektor ekonomi kreatif, khususnya kuliner kopi.
Baca Juga:Empat Kader Kota Tasikmalaya Dipercaya Jabat Struktural GP Ansor Jawa Barat Periode 2024–2028Dahlan Iskan Jadi Tersangka di Polda Jatim Soal Jawa Pos, Ini 7 Poin Klarifikasi dari Kuasa Hukum
Viman menyebut pelatihan ini diarahkan untuk menjawab kebutuhan pasar kerja di sektor yang sedang berkembang pesat.
“Sekarang ini tengah tren kedai kopi. Di mana-mana, termasuk di Kota Tasikmalaya, pertumbuhan kedai sangat tinggi. Maka kita jawab kebutuhan pasar kerja di sektor ini lewat pelatihan barista,” ujarnya.
Viman menjelaskan, pelatihan tak hanya membekali peserta dengan kemampuan meracik kopi, tapi juga pengetahuan dasar kopi, penguasaan alat, serta bantuan modal usaha kecil.
Dari 138 pendaftar, peserta disaring hingga menjadi 70 orang, lalu dipilih lagi menjadi 20 terbaik.
“Harapannya mereka bisa membuka kedai kopi kecil dan mandiri. Ini salah satu langkah konkret mengurangi pengangguran,” jelasnya.
Ia juga mendorong para barista binaan Disnaker untuk mengikuti kompetisi di tingkat regional hingga nasional.
“Kalau mereka ikut kompetisi, itu juga membawa nama daerah. Kita dorong terus, karena ini juga bisa jadi bentuk promosi daerah lewat sektor F&B,” tambah Viman.
Baca Juga:Tim Mojang Akademi Persib Bandung Berhasil Hattrick Juara di Piala Pertiwi!Menanti Sikap “Tak Abu-Abu” DPRD Kabupaten Tasikmalaya soal Penghentian Anggaran!
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa sektor makanan dan minuman termasuk kedai kopi memiliki potensi besar untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Karena itu, ia menekankan pentingnya administrasi yang tertib dan kepatuhan pajak dari para pelaku usaha.
“Kita petakan objek-objek pajak, kita tata agar makin rapi. Karena makin banyak kedai, potensi PAD kita juga makin besar. Ini iklim yang kita jaga agar ramah investasi dan mendukung pertumbuhan UMKM lokal,” tuturnya.
Kepala Disnaker Kota Tasikmalaya, Dudi Holidi, mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari aspirasi masyarakat yang melihat peluang besar di dunia kopi.
“Awalnya ini dari usulan masyarakat, kita tangkap dan eksekusi. Tahun lalu pun sudah ada pelatihan serupa, dan ternyata peminatnya tinggi. Disnaker sendiri fokusnya menekan angka pengangguran,” ujarnya.