JAKARTA, RADARTASIK.ID – Harapan seribu lebih tenaga non ASN di Kota Tasikmalaya perlahan menemukan titik terang. Pemkot Tasikmalaya telah audiensi langsung dengan Tim Kelompok Kerja Perencanaan Kebutuhan ASN Kementerian PAN-RB di Jakarta, Rabu (9/7/2025).
Audiensi tersebut dipimpin Wakil Wali Kota Tasikmalaya Diky Chandra, didampingi Kepala BKPSDM Gun Gun Pahlagunara dan perwakilan Forum Honorer. Dalam pertemuan itu mereka membahas progres penyelesaian status honorer yang selama ini menanti kejelasan nasib. Khususnya yang masuk dalam kategori R2 dan R3.
Wakil Ketua Forum Honorer Kota Tasikmalaya, Asep Setiawan, menyampaikan bahwa dari hasil pertemuan itu, pemerintah pusat memastikan penyelesaian pengangkatan honorer non ASN kategori R2 dan R3 akan dilakukan tahun ini.
Baca Juga:Dahlan Iskan Jadi Tersangka di Polda Jatim Soal Jawa Pos, Ini 7 Poin Klarifikasi dari Kuasa HukumTim Mojang Akademi Persib Bandung Berhasil Hattrick Juara di Piala Pertiwi!
“Untuk kategori R2 dan R3, dipastikan tuntas pada 2025 ini. Tapi, bulan pelaksanaannya masih menunggu keputusan lanjutan,” terang Asep saat dihubungi usai audiensi.
Ia menambahkan, saat ini KemenPAN-RB masih dalam proses revisi petunjuk pelaksana (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) terkait pengangkatan ASN. Pihaknya juga meminta agar juklak-juknis tersebut segera diterbitkan, termasuk aturan teknis soal peralihan dari status P3K paruh waktu ke penuh waktu.
Sementara untuk honorer kategori R4, seperti tenaga teknis dan pegawai di unit BLUD, serta peserta seleksi tahap II yang belum lulus namun telah mengikuti tes, masih menunggu arahan kebijakan berikutnya dari pusat. Audiensi ini diharapkan menjadi angin segar bagi ribuan tenaga honorer yang selama ini menggantungkan harapan pada janji pengangkatan.
“Kami akan kawal terus sampai semuanya mendapat kejelasan dan bisa bekerja dengan tenang,” tegas Asep.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Diky Chandra, mengatakan keterlibatannya dalam audiensi ini bukan dalam kapasitas teknis, melainkan bentuk kepedulian dan dukungan moril terhadap perjuangan para honorer. Mereka juga merupakan bagian dari masyarakat Kota Tasikmalaya.
“Setiap manusia butuh harapan dan kepastian. Saya hadir mendampingi karena ingin memastikan para honorer mendapat informasi langsung dari sumbernya. Ini bentuk keberpihakan pemerintah terhadap nasib mereka,” ucap Diky.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi, yang memberi dukungan penuh terhadap langkah ini, walaupun secara struktur tugas dirinya tidak secara langsung menangani kepegawaian.