Prediksi BMKG Terus Hujan, Ini Langkah Tepat Agar Garut Terhindar dari Bencana

Garut
Banjir menggenangi Kampung Cimacan di Kabupaten Garut beberapa waktu lalu. (Dok. BPBD Garut)
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – Kabupaten Garut masih terus diguyur hujan dengan intensitas yang bervariasi, mulai dari hujan ringan hingga deras, yang kadang berpotensi menyebabkan bencana alam.

Kondisi cuaca yang tidak menentu ini menuntut masyarakat Garut lebih waspada dan melakukan upaya mitigasi bencana guna mengurangi dampak buruk yang mungkin timbul.

Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana, menyampaikan, berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Garut masih akan mengalami hujan selama seminggu ke depan.

Baca Juga:Pemkab Rencanakan Pembangunan Pelabuhan Baru untuk Nelayan di Pantai Selatan Garut, Apakah Bakal Terwujud?Garut Ingin Menguras Angka Pengangguran dengan Kegiatan Job Fair 2025

Meskipun hujan diprediksi tetap ada, Nurdin bersyukur, curah hujan yang terjadi saat ini tidak sehebat yang terjadi pada tanggal 28 Juni lalu.

Dengan curah hujan yang lebih rendah, masyarakat memiliki kesempatan untuk memulihkan lingkungan mereka yang terdampak bencana.

Meski begitu, Nurdin tetap berharap bencana alam tidak akan terulang. ”Mudah-mudahan tidak terjadi seperti yang diasumsikan BMKG,” ungkap sekda pada Minggu, 6 Juli 2025.

Dalam rangka penanganan pasca bencana yang terjadi pada 28 Juni, Pemerintah Kabupaten Garut telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari.

Langkah ini diambil untuk memaksimalkan penanganan pasca bencana, dengan dukungan anggaran dari Bantuan Tak Terduga (BTT).

Nurdin juga mengingatkan, penanganan bencana tidak bisa dilakukan oleh pemerintah daerah sendirian.

Untuk itu, beberapa pihak dari berbagai sektor berkolaborasi membantu penanganan bencana.

Baca Juga:Garut Rawan Bencana! Ini Cara Sederhana Warga Bisa Cegah Banjir dan LongsorKenapa Pemkab Garut Harus Menyiapkan Jet Ski Penyelamat di Pantai Selatan?

Beberapa program yang dilaksanakan antara lain kampung siaga bencana yang digagas oleh Dinas Sosial (Dinsos) dan kecamatan tangguh bencana yang diinisiasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Menurut Nurdin, salah satu poin penting dalam upaya mitigasi bencana adalah pemberian pengetahuan kepada masyarakat mengenai cara-cara menghadapi bencana.

Dengan pengetahuan yang cukup, masyarakat bisa meminimalisir dampak bencana.

Selain itu, mereka juga bisa berbagi pengetahuan ini kepada keluarga dan kerabat sekitar, sehingga lebih banyak orang yang terhindar dari risiko bencana. (Agi Sugiana)

0 Komentar