GARUT, RADARTASIK.ID – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Garut terus mendorong berbagai upaya strategis untuk menurunkan angka pengangguran.
Salah satu upaya yang konsisten dilakukan adalah penyelenggaraan kegiatan job fair setiap tahun, yang menjadi jembatan penting antara pencari kerja dan perusahaan.
Kegiatan job fair dianggap sangat membantu karena memusatkan berbagai peluang kerja di satu lokasi yang mudah diakses masyarakat.
Baca Juga:Garut Rawan Bencana! Ini Cara Sederhana Warga Bisa Cegah Banjir dan LongsorKenapa Pemkab Garut Harus Menyiapkan Jet Ski Penyelamat di Pantai Selatan?
Beragam perusahaan hadir langsung untuk membuka peluang kerja bagi para pelamar, sehingga proses rekrutmen menjadi lebih cepat dan efisien.
Kepala Disnakertrans Kabupaten Garut, Muksin, mengungkapkan, untuk pelaksanaan Job Fair 2025, pihaknya sedang melakukan koordinasi intensif dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
Koordinasi ini dilakukan untuk memastikan penyelenggaraan Job Fair 2025 di Kabupaten Garut berjalan lebih tertata, tidak menimbulkan kerumunan berlebih, serta tepat sasaran dalam menjangkau mereka yang benar-benar membutuhkan pekerjaan.
Ia menambahkan, sebelum Job Fair 2025 digelar, akan dilakukan proses peninjauan menyeluruh agar kegiatan tersebut benar-benar efektif dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat. ”Tahun ini kita sedang tinjau dulu,” ungkapnya beberapa waktu lalu.
Selain melalui kegiatan tatap muka seperti job fair, Disnakertrans Kabupaten Garut juga telah menyediakan aplikasi digital ”Siap Kerja” yang dapat diakses oleh siapa pun.
Aplikasi ini berisi berbagai informasi lowongan pekerjaan yang dapat langsung dilamar secara daring oleh pencari kerja.
Muksin juga menyebutkan, aplikasi ”Siap Kerja” telah dikolaborasikan dengan sistem aplikasi ”Garut Hebat” milik Pemkab Garut, yang juga menyediakan informasi seputar lowongan pekerjaan.
Baca Juga:Baru Setengah Tahun, DBD di Kabupaten Garut Capai 1.368 Kasus, 7 Orang Meninggal DuniaTanggap Darurat Garut: 16 Kecamatan Terpukul, Rp 20 Miliar Siap Digunakan
Menurutnya, integrasi sistem ini bertujuan mempermudah akses informasi dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mencari kerja.
Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, angka pengangguran di Kabupaten Garut tercatat berada di angka 6,96 persen.
Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di 7,33 persen.
Muksin menekankan, berbagai faktor berkontribusi terhadap dinamika pengangguran, mulai dari pertumbuhan ekonomi, laju investasi, inflasi, hingga transformasi teknologi yang turut memengaruhi sektor ketenagakerjaan.
Oleh karena itu, kolaborasi dan inovasi menjadi kunci penting dalam menekan angka pengangguran di daerah. (Agi Sugiana)