Mahasiswa Unper Teliti Telur Itik Lokal Cihateup

PENELITIAN
Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Universitas Perjuangan melaksanakan kegiatan penelitian di peternakan itik lokal Cihateup. 
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Untuk kepentingan studi, mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Universitas Perjuangan (Unper) melaksanakan kegiatan penelitian di peternakan itik lokal Cihateup CV Primadona di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu, 5 Juli 2025.

Mahasiswa Teknik Informatika Unper, Rinaldi Satia, menyampaikan bahwa ia sedang melaksanakan penelitian mengenai telur di Primadona Baru Cihateup. “Untuk minggu ini kami melakukan pengambilan data. Kemudian, data yang diambil berupa klasifikasi telur berdasarkan kategori,” ujarnya.

Rinaldi menyebutkan, terdapat tiga kategori yang dilakukan penelitian dan diklasifikasikan antara lain, yaitu ada fertil, infertil, dan busuk.

Baca Juga:Universitas Telkom Kolaborasi dengan Unsil Kenalkan Prompt CLEAR pada Aplikasi AIKartu SIMPATI Lahir Kembali, Perkaya Pengalaman Digital Pelanggan, Gratis Pilih Aplikasi Kesukaan!

Setelah dilakukan pengambilan data, ternyata didapatkan data telur di Primadona Baru Cihateup, yakni kategori telur fertil 107 butir, kategori telur infertil 4 butir dan kategori telur busuk 0 butir.

“Total telur yang diteliti itu sekitar 111 telur dan untuk agenda penelitian selanjutnya mungkin kita masih menunggu arahan dari Dosen Ketua Penelitian,” katanya.

Peternak Itik Cihateup, Widiyana Hilmi SSos mengaku bersyukur CV Primadona Baru untuk yang kesekian kalinya menjadi tempat penelitian mahasiswa.

“Hal ini menunjukan sebuah ekosistem berkelanjutan antara peternakan dan lembaga pendidikan demi kemajuan dan kelestarian Itik Cihateup,” ucapnya.

Untuk kali ini, kata dia, penelitian tentang penetasan Itik Cihateup di mana hasil sortasi embrio mencapai 96 persen. Dari jumlah telur 100 butir, infertilnya 4 butir.

Dari data di atas menunjukan bahwa tingkat fertilisasi Itik Cihateup sangat tinggi dan dengan adanya penelitian ini diharapkan ke depannya ada inovasi baru tentang alat penetasan atau breeding yang lebih baik untuk membantu para petani.

“Selama ini yang menjadi kendala dalam penetasan adalah terbatasnya teknologi terbarukan dalam penetasan atau breeding,” tandasnya. (Radika Robi R)

0 Komentar