GARUT, RADARTASIK.ID – Curah hujan tinggi yang mengguyur Kabupaten Garut pada Sabtu, 28 Juni 2025, memicu bencana alam berupa tanah longsor dan banjir di berbagai wilayah.
Menanggapi situasi ini, Pemerintah Kabupaten Garut segera menetapkan status tanggap darurat Garut selama 14 hari guna mempercepat penanganan.
Sebagai bagian dari respons cepat, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, telah menggelar rapat koordinasi bersama jajaran untuk membahas dampak bencana dan rencana pemulihannya.
Baca Juga:Dana Desa Dipakai Judi Online di Garut: Kades Sukasenang Ditahan Kejaksaan, Potensi Kerugian Rp 700 JutaPembentukan Koperasi Desa Merah Putih di Kabupaten Garut Capai 100 Persen, Apa Langkah Selanjutnya?
Dalam rapat beberapa hari lalu itu, Nurdin mengungkapkan, inventarisasi telah dilakukan oleh seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) guna menentukan alokasi anggaran yang dibutuhkan untuk fase tanggap darurat.
Ia menjelaskan, setiap dinas telah menyampaikan data kerusakan serta usulan kegiatan.
Fokus utama penanganan berada pada infrastruktur umum dan sarana sosial yang terdampak parah serta membutuhkan perbaikan segera.
Untuk mendukung upaya tersebut, Pemerintah Kabupaten Garut telah menyiapkan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) sebesar Rp 20 miliar pada tahun anggaran 2025.
Meskipun sebagian dana telah digunakan untuk penanganan sebelumnya, Nurdin berharap sisa anggaran yang tersedia masih dapat mencukupi kebutuhan hingga akhir tahun.
Ia juga menyampaikan harapannya agar tidak ada lagi bencana besar yang melanda wilayah Garut dalam waktu dekat.
Dari hasil inventarisasi terakhir, diketahui bahwa sekitar Rp 2,57 miliar hingga Rp 2,6 miliar dari dana BTT akan difokuskan untuk memperbaiki sejumlah infrastruktur vital.
Baca Juga:Alarm Bahaya! Perkotaan Garut Kurang Ruang Terbuka Hijau, Bagaimana DLH Selamatkan Kota dari Kepungan Beton?Hujan Deras Picu Banjir dan Longsor di Garut, Ratusan Rumah Terdampak, Jalur Utama Sempat Tersendat
Anggaran tersebut akan digunakan untuk perbaikan jembatan, saluran irigasi, serta mendukung operasional tim pemadam kebakaran dalam membersihkan wilayah terdampak, termasuk pemulihan sektor pertanian yang terkena imbas bencana.
Bencana yang terjadi telah memengaruhi sedikitnya 35 desa dan kelurahan di 16 kecamatan di Kabupaten Garut.
Sebagian besar kerusakan ditemukan pada fasilitas umum, khususnya jalan, meski beberapa rumah warga juga turut terdampak.
Dengan rampungnya proses inventarisasi dan perencanaan anggaran, Nurdin berharap tahap pemulihan bisa segera dijalankan dan bantuan dapat menjangkau masyarakat secara tepat sasaran.
Ia menekankan pentingnya distribusi bantuan agar warga yang terdampak bisa segera merasakan manfaat dari upaya pemerintah dalam proses pemulihan pascabencana.