Melalui konflik antar tetangga dan tekanan sosial yang dirasakan karakter utama, “Wall to Wall” menyajikan kritik sosial yang tajam, terutama soal individualisme di lingkungan padat penduduk, serta tekanan ekonomi dan psikologis yang dihadapi kaum muda.
Makna judul film Wall to Wall sendiri menjadi metafora bahwa masalah sebenarnya bukan pada gedungnya, tapi pada manusianya.
Ini mengangkat isu relasi antar manusia dalam ruang hidup yang sempit namun penuh ego.