Gedebog Pisang Disulap Jadi Serat Mahal, Warga Garut Bikin Kagum

gedebog pisang
Tempat pengelolaan limbah gedebog pisang di Kampung Naringgul, Desa Pakuwon, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut. (Agi Sugiana/Radartasik.id)
0 Komentar

Dengan proses yang kini lebih seragam dan efisien, masyarakat dapat menghasilkan produk yang lebih berkualitas.

Sukma juga mengungkapkan, respon dari warga sangat positif, karena teknologi ini menggantikan metode manual yang sebelumnya tidak stabil dan memakan waktu.

Gita Noerwardhani, Ketua Yayasan Serat Nusa, menyoroti, semangat ini berasal dari gerakan bank sampah di Garut.

Baca Juga:Dana Desa Dipakai Judi Online di Garut: Kades Sukasenang Ditahan Kejaksaan, Potensi Kerugian Rp 700 JutaPembentukan Koperasi Desa Merah Putih di Kabupaten Garut Capai 100 Persen, Apa Langkah Selanjutnya?

Namun, seiring waktu, ia menyadari bahwa pengelolaan sampah saja belum cukup menopang ekonomi para pengurusnya.

Awalnya, mereka bercita-cita membuat kain dari limbah pisang, namun karena prosesnya cukup panjang, maka mereka memulai dari produk kerajinan terlebih dahulu.

Keraguan sempat muncul saat awal kerja sama dengan BRIN, mengingat lembaga ini dikenal lebih banyak berkutat di sektor pangan.

Namun setelah melalui proses kurasi, Yayasan Serat Nusa akhirnya mendapat pendampingan teknologi yang sangat dibutuhkan. (Agi Sugiana)

0 Komentar