RADARTASIK.ID – Atmosfer panas masih membayangi ruang ganti Inter Milan setelah kekalahan mengecewakan dari Fluminense di ajang Piala Dunia Antarklub.
Media Italia mengabarkan bahwa skuad Nerazzurri kini terpecah menjadi dua kubu, dengan nama-nama besar seperti Davide Frattesi, Marcus Thuram, Denzel Dumfries, dan Yann Bisseck disebut berpihak pada Hakan Calhanoglu.
Sumber dari La Gazzetta dello Sport, Il Corriere della Sera, hingga La Repubblica mengungkap bahwa ketegangan memuncak usai pernyataan pedas Lautaro Martinez sebagai kapten tim.
Baca Juga:Dibuang Luis Enrique, Super Agen Jorge Mendes Siap Bawa Pemain Incaran Paolo Maldini ke AC MilanMengapa AS Roma Gagal Penuhi Aturan Financial Fair Play Meski Raup Rp350 Miliar dari Penjualan Tammy Abraham
Ucapan emosionalnya tak hanya menimbulkan ketidakpuasan di jajaran manajemen, tetapi juga memicu konflik internal yang kini kian mengemuka ke permukaan.
Ketegangan ini meledak beberapa jam sebelum skuad Inter meninggalkan Charlotte, Amerika Serikat.
Pelatih Cristian Chivu bersama sebagian manajemen klub dikabarkan langsung melakukan pembicaraan darurat untuk meredam situasi.
Bahkan, di dalam pesawat yang membawa tim kembali ke Milan, diskusi masih berlanjut dengan tujuan menenangkan para pemain yang terlibat.
Menurut laporan, Lautaro yang melontarkan kritik keras dianggap melampaui batas oleh keempat pemain tersebut.
Meski Presiden klub, Beppe Marotta, sempat mencoba menenangkan situasi dengan membatasi kecaman hanya kepada Calhanoglu yang terang-terangan menunjukkan minat pindah ke Galatasaray.
Namun, reaksi dari pemain lain rupanya tak bisa dibendung Marotta.
Nama-nama seperti Frattesi, Thuram, Dumfries, dan Bisseck, disebut merasa kecewa dengan posisi yang diambil oleh Lautaro.
Baca Juga:Legenda AC Milan Dukung Rencana Barter Striker dengan AS RomaRuang Ganti Inter Pecah, Jurnalis Italia Ramal AC Milan Punya Peluang Besar Raih Scudetto
Bahkan, Marcus Thuram secara terbuka menunjukkan dukungan pada Calhanoglu melalui media sosial, dengan menyukai unggahan sang gelandang asal Turki.
Isyarat ini dianggap sebagai penegasan posisi dalam konflik internal yang mencuat ini.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa konflik ini mungkin selama ini tertahan karena kedewasaan Simone Inzaghi dalam mengelola ruang ganti.
Namun, dengan kepergian Inzaghi dari kursi pelatih, retakan yang selama ini tersembunyi akhirnya terbuka lebar.
Dengan kondisi ruang ganti yang memanas, bursa transfer musim panas ini bisa menjadi jalan keluar.
Beberapa pemain dikabarkan siap dilepas demi meredakan suasana dan jika Inter menerima tawaran yang sesuai, bukan tidak mungkin akan terjadi perombakan besar-besaran.