BANDUNG, RADARTASIK.ID – Maskapai regional Susi Air resmi melayani rute komersial Bandung–Yogyakarta mulai Rabu, 2 Juli 2025.
Pesawat jenis Pilatus PC-12 lepas landas dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, menuju Bandara Adisucipto, Yogyakarta, dan sebaliknya.
Peluncuran penerbangan perdana dihadiri Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, bersama Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan. Keduanya bahkan membeli tiket sebagai bentuk dukungan.
Baca Juga:Dedi Mulyadi Sebut Restorative Justice sebagai Solusi, Begini Pandangannya tentang Hukum di Jawa BaratAXCR 2025: Tim Mitsubishi Ralliart Targetkan Kemenangan Perdana Setelah Tiga Tahun Absen
Rute, Jadwal, dan Tarif
Untuk tahap awal, frekuensi terbang ditetapkan tiga kali sepekan—Senin, Rabu, dan Jumat.
Pesawat berangkat dari Yogyakarta pukul 12.00 WIB dan terbang balik dari Bandung pukul 14.00 WIB.
Harga tiket normal dipatok Rp 1,75 juta sekali jalan, namun penumpang dapat menikmati tarif promo Rp 1,5 juta selama periode perkenalan layanan.
Alasan Memilih Bandung dan Yogyakarta
Pendiri Susi Air, Susi Pudjiastuti, menjelaskan, pengalaman dua dekade mengelola maskapai mempermudah proses perizinan rute ini.
”Apalagi Pak Gubernur (Dedi Mulyadi, red) dan Pak Wali Kota Bandung (Muhammad Farhan, red), sangat mendukung terhadap Maskapai Susi Air,” ungkap Susi kepada wartawan di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung.
Ia menilai Bandung dan Yogyakarta memiliki kesamaan karakter: sama-sama kota budaya dengan destinasi wisata, kuliner, dan sejarah yang kuat.
Dengan menghubungkan kedua kota, Susi Air berharap dapat mendorong wisatawan memperluas jelajah serta mempercepat mobilitas bisnis antardaerah.
Baca Juga:Dari Uang Receh Menjadi Uang Besar: Cara Mengubah $100 Menjadi $1.000.000 di Tahun 2025Bandung Bergetar! Scoopy Velocreativity Satukan Gaya, Kreativitas, dan Persahabatan
Ekspansi Rute ke Destinasi Wisata Lain
Selain Bandung–Yogyakarta, perusahaan menyiapkan sejumlah rute wisata lain.
Dalam waktu dekat, Susi Air menargetkan penerbangan Karimunjawa–Yogyakarta dan Semarang–Karimunjawa.
Maskapai juga mempelajari potensi pengoperasian rute Bandung–Lampung, Bandung–Purbalingga, Bandung–Purwokerto, dan Bandung–Cilacap guna memperkuat konektivitas antardaerah di Jawa dan sekitarnya.
Tantangan Bisnis Tahun Pertama
Susi Pudjiastuti mengakui pembukaan rute baru tidak lepas dari risiko finansial.
Ia memperkirakan operasi tahun pertama ”masih berdarah”, alias belum bisa menghasilkan laba.
Kendati demikian, manajemen optimistis tingkat keterisian kursi akan meningkat sejalan dengan upaya promosi serta dukungan pemerintah daerah.