Hakan Calhanoglu Panaskan Ruang Ganti Inter: Sebut Ucapan Lautaro Bukan Contoh Pemimpin Sejati

Hakan Calhanoglu
Hakan Calhanoglu Tangkapan layar Instagram@inter
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Suasana ruang ganti Inter Milan kian memanas pascakekalahan menyakitkan dari Fluminense yang membuat mereka tersingkir dari Piala Dunia Antarklub.

Usai laga, pernyataan tegas dan emosional dari sang kapten Lautaro Martinez langsung memicu gelombang reaksi yang paling keras datang dari Hakan Calhanoglu.

Melalui unggahan panjang di Instagram, gelandang asal Turki itu membalas sindiran tak langsung Lautaro yang sebelumnya mengatakan, “Siapa pun yang tidak ingin bertahan, silakan pergi.”

Baca Juga:Tammy Abraham Selamatkan AS Roma dari Ancaman Sanksi Financial Fair Play di Detik TerakhirSingkirkan Inter dari Piala Dunia Antarklub, Thiago Silva: Kemenangan Ini untuk Fans AC Milan

Pernyataan itu banyak dianggap sebagai tamparan bagi Calhanoglu, yang saat ini santer dikaitkan dengan kepindahan ke Galatasaray.

Bahkan Presiden Inter, Giuseppe Marotta, disebut sempat menyentil situasi sang gelandang usai pertandingan.

Calhanoglu pun angkat bicara dan membantah tudingan bahwa dirinya tidak menunjukkan komitmen.

“Setelah cedera di final Liga Champions, saya dan tim memutuskan saya tetap ikut ke Amerika Serikat. Meski tidak bisa bermain, kehadiran saya penting untuk mendukung tim,” tulisnya.

Calhanoglu kemudian menjelaskan dirinya mengalami cedera otot lain di bagian yang berbeda, yang membuatnya tak bisa turun di Piala Dunia Antarklub.

“Diagnosisnya jelas: otot robek. Itu saja. Tidak ada cerita lain, tidak ada drama,” tegasnya.

Yang paling menyakitkan, menurut Calhanoglu, adalah reaksi dari Lautaro, sang kapten dan rekan satu timnya setelah kekalahan.

Baca Juga:Daftar Lengkap Pemain Serie A yang Habis Kontrak Mulai 1 Juli 2025: Termasuk Mantan Kapten AC MilanInter Tak Mau Perang Urat Saraf dengan Galatasaray: Minta Calhanoglu Bersikap Profesional Jika Ingin Hengkang

“Kata-kata yang keluar setelah pertandingan adalah kata-kata kasar. Kata-kata yang memecah belah, bukan menyatukan,” sindir pemain 30 tahun itu.

Ia mengaku tetap menunjukkan dukungan dengan menelepon beberapa pemain usai laga meskipun sedang cedera.

“Karena saat Anda peduli, itu yang Anda lakukan,” tambahnya.

Tanpa menyebut nama, Calhanoglu tampaknya menyindir balik sang kapten.

“Sepanjang karier saya, saya tidak pernah mencari-cari alasan. Saya juga pernah bermain dalam rasa sakit dan saya selalu berusaha menjadi titik acuan. Bukan lewat kata-kata, tetapi lewat tindakan,” ujarnya.

Ia bahkan menekankan bahwa menjadi pemimpin bukan soal menyalahkan orang lain.

“Di tim nasional saya, saya dipercaya menjadi kapten. Dan saya belajar bahwa pemimpin sejati adalah orang yang selalu berada di sisi rekan-rekannya, bukan yang mencari kambing hitam saat segalanya sulit,” ucapnya.

0 Komentar