RADARTASIK.ID – Bitcoin kembali menjadi sorotan dunia finansial setelah berhasil mencetak kinerja gemilang selama semester pertama tahun 2025.
Berdasarkan data pasar kripto, harga Bitcoin tembus US$107.000 pada Semester I 2025, naik signifikan dari posisi awal tahun di kisaran US$93.000.
Dengan kenaikan lebih dari 14% dalam enam bulan pertama, Bitcoin kembali membuktikan diri sebagai aset digital yang paling kuat dan diminati.
Baca Juga:Cara Klaim Saldo DANA Kaget Rp403.000 Hari Ini, Upgrade Akun ke Premium Biar Langsung Cair!Game Penghasil Uang Tercepat 2025! Nomor HP Kamu Bisa Dapat Saldo DANA Gratis Rp1.112.000, Cek Daftar Gamenya
Tidak hanya itu, sepanjang semester I 2025, Bitcoin berhasil mencatat dua kali rekor tertinggi baru, menjadikannya sebagai momen bersejarah bagi para investor dan pelaku pasar kripto global.
Kapitalisasi Pasar Kripto Ikut Tumbuh
Lonjakan harga Bitcoin ini juga berdampak langsung terhadap nilai total pasar kripto secara keseluruhan.
Kapitalisasi pasar kripto global meningkat dari US$3,25 triliun menjadi US$3,34 triliun pada akhir Juni 2025.
Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap aset digital terus tumbuh, meskipun pasar masih diwarnai ketidakpastian global.
Kenaikan nilai pasar ini bukan hanya ditopang oleh Bitcoin saja, tetapi juga oleh pergerakan positif dari beberapa altcoin utama seperti Ethereum, Solana, dan BNB.
Faktor Pemicu Kenaikan Harga Bitcoin
Salah satu penyebab harga Bitcoin naik di tahun 2025 adalah membaiknya hubungan dagang antara dua kekuatan ekonomi dunia, yaitu Amerika Serikat dan China.
Sepanjang April hingga Mei 2025, kedua negara mencapai kesepakatan penting dalam hal tarif impor dan perdagangan bilateral.
Baca Juga:Cicilan Cuma Rp80 Ribuan, Bisa Dapat KUR BRI Rp50 Juta? Simak Detail Simulasi Angsuran dan Cara Ajukan KUR!Klaim Rezekimu Hari Ini Juga! Klik Disini Link DANA Kaget Resmi yang Terbukti Cair 2 Juli 2025
Kesepakatan ini meredakan ketegangan yang sebelumnya menyebabkan volatilitas di berbagai sektor, termasuk pasar kripto.
Para investor pun merasa lebih tenang dan percaya diri untuk kembali mengakumulasi aset digital, khususnya Bitcoin.
Selain itu, regulasi yang lebih ramah terhadap aset digital di sejumlah negara turut memberi angin segar.
Beberapa negara di Eropa dan Asia mengumumkan kerangka hukum baru yang mendukung penggunaan dan transaksi kripto secara lebih terbuka dan transparan.
Meskipun secara keseluruhan Bitcoin mencatat kenaikan 14% di semester I, laju pertumbuhannya sedikit melambat pada bulan Juni.
Hanya tercatat kenaikan sebesar 2% karena dibayangi oleh meningkatnya tensi geopolitik di kawasan Timur Tengah.
Serangan besar-besaran yang dilakukan Israel terhadap Iran membuat pasar global kembali berhati-hati, termasuk dalam hal aset kripto.