TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Deretan truk pengangkut sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya tampak terparkir di halaman kantor Bale Wiwitan pada Selasa (1/7/2025), memicu dugaan adanya aksi mogok kerja atau gangguan teknis.
Namun DLH menegaskan bahwa operasional terhenti bukan karena mogok ataupun kerusakan, melainkan menunggu aktivasi kartu pengisian BBM berbasis Radio Frequency Identification (RFID) dari Pertamina.
“Bukan mogok, bukan rusak, bukan sabotase. Jadi ini menunggu kartu ID. Kartu ini terhubung dengan barcode kendaraan,” jelas Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH, Feri Arif Maulana.
Baca Juga:MAN 1 Tasikmalaya Turut Meriahkan Kegiatan Peaceful Muharram 1447 HWarga Karanunggal Kabupaten Tasikmalaya Pertanyakan Modal BUMDes yang Dibekukan!
Feri menyatakan pihaknya sudah mendengar isu simpang siur soal mogok sopir atau sabotase, namun memastikan semua pengemudi bersikap kooperatif.
“Saya juga dengar info itu katanya karena mogok kerja, tapi faktanya bukan mogok kerja. Kami sudah koordinasi. Kartunya memang dikirim langsung dari Pertamina pusat di Jakarta,” katanya.
Ia menjelaskan, kebijakan penggunaan kartu RFID berlaku nasional untuk seluruh kendaraan dinas, termasuk milik DLH Kota Tasikmalaya. Proses pengadaannya cukup memakan waktu karena dilakukan serentak oleh seluruh pemerintah daerah di Indonesia.
“Prosesnya memang panjang, karena sejak Mei sudah kami daftarkan. Tapi bukan hanya Kota Tasikmalaya yang daftar, seluruh Indonesia juga,” ujarnya.
DLH juga melakukan sosialisasi kepada para sopir terkait prosedur pengisian BBM menggunakan kartu RFID yang terintegrasi dengan sistem MyPertamina.
“Kami juga sosialisasi dengan pengendara, cara pengisiannya pakai kartu, seperti E-Toll, otomatis terintegrasi ke sistem MyPertamina. Tidak boleh hilang,” tambah Feri.
Seluruh kendaraan dinas DLH, termasuk milik Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, dan para kepala bidang, wajib menggunakan kartu tersebut.
Baca Juga:Kadishub Kota Tasikmalaya Sudah Tak Fokus, Ring 1 yang Sebut Jalan SL Tobing Kewenangan Pemprov Jabar!Ratusan Ribuan Warga Priangan Timur Terdampak Penonaktifan BPJS Kesehatan Gratis oleh Kemensos
“Semuanya pakai kartu RFID. Setelah ada kartunya baru bisa mengisi bahan bakar,” tegasnya.
Akibat kendala ini, pengangkutan sampah pada Selasa (1/7) tidak dapat dilakukan sepenuhnya dan akan dirapel keesokan harinya.
“Besok (Rabu 2 Juli 2025) akumulasi pengangkutan dirapel. Hari ini belum bisa dikejar karena memang masih dalam proses finalisasi kartu,” ungkap Feri. (Ayu Sabrina)