Namun, kini ada harapan karena Milan akan meminjamkan Camarda ke Lecce, di bawah arahan pelatih Eusebio Di Francesco dan direktur teknik Pantaleo Corvino, yang dikenal piawai mengembangkan pemain muda.
Strategi ini dinilai sebagai keputusan yang lebih bijak dibandingkan terus memaksanya di level yang belum siap.
Conterio tak hanya menyoroti Milan dan Inter. Ia juga mempertanyakan keputusan Juventus menjual Dean Huijsen dan menyindir strategi Damien Comolli.
Baca Juga:Juventus Murka Weah Menolak Dijual, Agen: “Pemain Bukan Boneka”La Gazzeta: AC Milan Impikan Gyokeres, Tare Terbang ke Belgia untuk Rekrut Ardon Jashari
Menurutnya, strategi Comolli yang terlihat agresif dan bergantung pada algoritma belum membuahkan hasil konkret.
“Apakah Comolli hanya mengejar Jonathan David seharga €20 juta (Rp350 miliar) yang praktis seperti transfer gratis karena komisi dan bonusnya tinggi? Belum ada kepastian,” sindirnya.
Conterio menutup opininya dengan satu pengingat tajam: Italia adalah negeri yang tidak sabaran, tetapi pengembangan pemain muda butuh kesabaran dan strategi matang.
Baginya, Inter dinilai lebih unggul dalam hal itu dibandingkan rival-rivalnya seperti Milan dan Juventus.