DPRD Kabupaten Tasikmalaya Minta Kegiatan Keagamaan Lebih Diperketat Pengawasannya

kemenag kabupaten tasikmalaya
Tangkapan layar video klarifikasi Kemenag Kabupaten Tasikmalaya yang beredar di media sosial.
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – DPRD Kabupaten Tasikmalaya meminta adanya pembenahan dan perbaikan dari sisi kepegawaian di lingkungan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tasikmalaya imbas video viral pegawai yang berjoget dangdut di halaman kantor Kemenag saat peringatan malam tahun baru Islam 1.447 Hijriah.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya Ami Fahmi, mengatakan jika kegiatan yang mengundang kontroversi tersebut dilaksanakan secara resmi atau masuk kedalam agenda acara memang tidak elok.

Akan tetapi, sesuai klarifikasi dari Kemenag, itu merupakan acara hiburan yang dilaksanakan secara spontan setelah seluruh rangkaian acara peringatan tahun baru Islam selesai.

Baca Juga:MAN 1 Tasikmalaya Turut Meriahkan Kegiatan Peaceful Muharram 1447 HWarga Karanunggal Kabupaten Tasikmalaya Pertanyakan Modal BUMDes yang Dibekukan!

“Ya kalau spontan seharian melepas penat panitia mungkin saja, akan tetapi misalkan itu diagendakan, itu menjadi kurang elok,” kata Ami, kepada Radar.

Menurut Ami, kegiatan hiburan di luar ruangan secara spontan seperti itu, memang rentan ada yang mendokumentasikan atau memvideokan, sehingga akan menjadi sebuah kejadian yang kurang baik.

“Makanya kalaupun ada hal-hal yang spontan, tetap kita harus tahu, di instansi mana kita berada, artinya ceroboh lah, ada keteledoran,” kata dia.

Ami mendorong adanya pembenahan dan perbaikan di lingkungan Kemenag, terutama dari sisi karakteristik kepegawaiannya. Meskipun kejadian hanya spontanitas panitia untuk melepas kepenatan, namun ketika dilakukan dalam lingkungan instansi, pada akhirnya akan menjadi konsumsi publik yang kurang baik.

Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Tasikmalaya Luthfi Hizba Rusydia, mengaku sangat menyayangkan adanya kejadian itu. Menurut dia acara peringatan tahun baru Islam yang seharusnya menjadi momen untuk memperkuat nilai-nilai keislaman dan meningkatkan keimanan sebagai simbol hari besar Islam.

“Peringatan hari besar Islam seharusnya menjadi sarana untuk mengenang perjuangan para nabi dan menyampaikan moral keteladanan, dan mempererat ukhuwah Islamiah,” ungkap Luthfi.

Meski bukan menjadi bagian dari kegiatan inti peringatan tahun baru Islam, namun menurutnya kegiatan seperti itu tidak sesuai dengan momentum hari besar Islam yang diperingati pada saat itu.

Baca Juga:Kadishub Kota Tasikmalaya Sudah Tak Fokus, Ring 1 yang Sebut Jalan SL Tobing Kewenangan Pemprov Jabar!Ratusan Ribuan Warga Priangan Timur Terdampak Penonaktifan BPJS Kesehatan Gratis oleh Kemensos

“Jadi esensi peringatan tahun baru Islam dengan kejadian ini malah kabur. Bukan masalah hiburan yang dilarang, akan tetapi perlu dipertimbangkan konteks, waktu dan bentuknya,” kata dia.

0 Komentar