TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Wawan, salah satu dari dua korban selamat, menceritakan detik-detik kejadian longsor di Tenjowaringin Kabupaten Tasikmalaya pada Minggu siang, 29 Juni 2025.
Bencana itu menimbun dua petani yang hingga kini masih dinyatakan hilang. Yaitu Acu dan Amin. Sedangkan dua petani lainnya yaitu Feri yang merupakan menantu Amin, berhasil menyelamatkan diri bersama Wawan.
Wawan bercerita bahwa ia bersama Acu, Amin, dan Feri sudah mencangkul di sawah sejak hari Sabtu. Hari Minggu, mereka melanjutkan pekerjaan tersebut hingga siang. Saat itu ia bersama Feri, Acu dan Amin, sempat istirahat di pematang.
Baca Juga:MAN 1 Tasikmalaya Turut Meriahkan Kegiatan Peaceful Muharram 1447 HWarga Karanunggal Kabupaten Tasikmalaya Pertanyakan Modal BUMDes yang Dibekukan!
“Saya bersama Kang Acu, Kang Amin, dan Feri sejak Sabtu (28/6/2025) sudah bekerja mencangkul di sawah. Hari Minggu, habis nyangkul, kami sempat istirahat sambil ngopi di pematang,” ujarnya kepada Radar, Senin (30/6/2025).
Menurut Wawan, sekitar pukul 13.00, tanda-tanda longsor sebenarnya sudah muncul. Kerikil tanah di tebing sudah mulai berjatuhan. Namun ia dan yang lainnya tidak curiga. Hal itu dikarenakan cuaca siang itu terlihat begitu cerah. Juga tidak ada angin.
“Sekitar lima menit kemudian, tebing runtuh besar-besaran. Saya langsung berteriak mengajak semuanya lari,” katanya.
Namun nahas, saat lari, tebing di bagian lain ikut longsor dan menyeret tubuh Acu serta Amin. Feri sempat mencoba menolong mertuanya, tetapi Wawan menariknya dan membawanya lari menyelamatkan diri.
“Saya tidak ingat lagi setelah itu. Pas sadar sudah di rumah sekitar pukul 17.00,” kata Wawan.
Hingga saat ini, Amin dan Acu masih belum ditemukan jasadnya. Kendati Tim SAR gabungan dari berbagai unsur telah menurunkan anjing pelacak dan drone pendeteksi panas di sekitar lokasi kejadian. Hingga hari kedua pencarian belum membuahkan hasil.
Rencananya tim SAR akan kembali melanjutkan pencarian hari ini. Posko telah didirikan di sekitar lokasi untuk mempermudah koordinasi dalam proses pencarian korban yang masih hilang. (Diki Setiawan)