Soal Dangdutan di Peringatan Muharaman, GMNU Kabupaten Tasikmalaya Turut Bersuara, Katanya Begini

dangdutan di kantor Kemenag Kabupaten Tasikmalaya
Lutpi Lutpiansyah, Ketua FK-GMNU Kabupaten Tasikmalaya.
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sebuah video yang memperlihatkan aktivitas karaoke dengan musik dangdut di pelataran Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tasikmalaya pada malam 1 Muharam baru-baru ini menjadi viral dan menuai sorotan publik.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Forum Komunikasi Generasi Muda Nahdlatul Ulama (FK-GMNU) Kabupaten Tasikmalaya, Lutpi Lutpiansyah memberikan klarifikasi sekaligus imbauan kepada masyarakat agar tidak salah menafsirkan informasi yang beredar.

“Kami menyimak adanya kegaduhan publik terkait video yang viral saat perayaan malam tahun baru Hijriah. Namun perlu digarisbawahi bahwa peristiwa tersebut bukanlah acara dangdutan seperti yang berkembang di media sosial, melainkan sekadar hiburan sederhana berupa karaoke menggunakan bluetooth speaker,” ujar Lutpi saat dimintai keterangan, Minggu (29/6/2025).

Baca Juga:MAN 1 Tasikmalaya Turut Meriahkan Kegiatan Peaceful Muharram 1447 HWarga Karanunggal Kabupaten Tasikmalaya Pertanyakan Modal BUMDes yang Dibekukan!

Menurutnya, kegiatan tersebut bukanlah sebuah pertunjukan resmi maupun hiburan publik berskala besar. Ia menduga, acara itu dilakukan oleh beberapa pegawai sukarelawan (sukwan) atau staf yang sedang melakukan pelatihan internal dan kemudian menyisipkan sesi hiburan ringan untuk mencairkan suasana.

“Kita perlu melihat konteksnya secara utuh. Jangan sampai publik terseret opini yang salah. Karaoke biasa menggunakan speaker bluetooth tidak bisa serta merta disamakan dengan konser atau acara dangdutan. Ini dua hal yang sangat berbeda baik secara bentuk maupun niat pelaksanaannya,” jelasnya.

Lutpi juga menegaskan bahwa peringatan Tahun Baru Islam seharusnya dimaknai dengan penuh khidmat. Namun, ia meminta agar masyarakat tidak serta-merta menghakimi atau memperkeruh suasana tanpa memahami kronologi dan maksud kegiatan tersebut secara menyeluruh.

“Pemahaman dan persepsi masyarakat perlu diluruskan. Kita jangan terlalu cepat menilai hanya dari potongan video pendek yang viral di media sosial. Apalagi jika narasinya sudah dibumbui dengan konotasi negatif,” tutup Lutpi.

Terpisah, Radar mencoba menghubungi Kepala Kemenag Kabupaten Tasikmalaya, Dudu Rohman. Namun yang bersangkutan tidak bersedia memberikan komentar mengenai kejadian itu.

Sebelumnya, Kemenag Kabupaten Tasikmalaya telah menayangkan video klarifikasi perihal kegiatan musik dangdut sesuai acara peringatan muharaman pada Kamis malam di halaman kantor mereka. Kegiatan itu disebut spontanitas panitia untuk mengusi kejenuhan sesuai kegiatan. (Ujang Nandar)

0 Komentar