TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Hujan belum reda ketika suara isak tangis pecah di Kampung Mekarjaya, Desa Cikubang, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya.
Sabtu sore (28/6/2025) yang kelabu, menjadi saksi bisu kepergian seorang bocah laki-laki yang dikenal sopan, rajin, dan penuh semangat belajar agama: Muhammad Nazril Ilham, 10 tahun.
Hari itu, Nazril seperti biasa menghabiskan waktu sepulang sekolah dengan kegiatan mengaji.
Baca Juga:MAN 1 Tasikmalaya Turut Meriahkan Kegiatan Peaceful Muharram 1447 HWarga Karanunggal Kabupaten Tasikmalaya Pertanyakan Modal BUMDes yang Dibekukan!
Setelahnya, ia sempat beristirahat sejenak di warung kecil dekat masjid bersama saudaranya.
Tak ada firasat apa pun. Langit Taraju yang sejak pagi diguyur hujan lebat pun terasa seperti hari-hari hujan biasa. Namun, sore itu, takdir berbicara lain.
Sekira pukul 16.30 WIB, Nazril melangkah pulang sendirian melewati jalan setapak yang biasa ia lalui.
Tepat saat ia berada di bawah tebing, Tembok Penahan Tanah (TPT) yang berdiri rapuh di sisi jalan mendadak runtuh.
Longsoran tanah bercampur material tembok meluncur deras dan menghantam tubuh kecil Nazril tanpa ampun.
“Korban sedang melintas di bawah tebing saat longsoran tanah dan material tembok tiba-tiba runtuh. Ia langsung tertimbun dan terbawa ke saluran air,” ungkap Bripka Triana Anggasari, Kasi Humas Polres Tasikmalaya.
Warga sekitar yang mendengar suara gemuruh langsung berhamburan keluar rumah. Di saluran air sedalam tiga meter, mereka menemukan Nazril dalam posisi terlentang.
Baca Juga:Kadishub Kota Tasikmalaya Sudah Tak Fokus, Ring 1 yang Sebut Jalan SL Tobing Kewenangan Pemprov Jabar!Ratusan Ribuan Warga Priangan Timur Terdampak Penonaktifan BPJS Kesehatan Gratis oleh Kemensos
Tas kecil yang masih tergantung di punggungnya seolah menjadi saksi bahwa ia baru saja pulang menuntut ilmu agama.
Kapolsek Taraju, Iptu Ali, yang turun langsung ke lokasi mengatakan pihaknya bersama warga dan tim medis segera mengevakuasi korban ke Puskesmas Taraju.
Namun takdir berkata lain, Nazril menghembuskan napas terakhirnya tak lama setelah tiba di sana.
“Korban dinyatakan meninggal dunia saat tiba di puskesmas. Luka akibat benturan cukup parah di bagian kepala dan tubuh,” ujar Iptu Ali dengan nada prihatin.
Malam harinya, tanah pekuburan di TPU desa setempat menjadi tempat peristirahatan terakhir Nazril.
Ratusan warga mengiringi kepergiannya dalam suasana duka yang menyayat hati. Banyak yang menitikkan air mata mengenang kebaikan dan semangat bocah kelas 4 SD itu.