“Kalau dari pemerintah kan pekan ilmiah mahasiswa ini setiap tahun dan alhamdulillah di BTH juga kita gelar di internal untuk mendukung mahasiswa biar banyak yang termotivasi lagi ke depannya. Biar banyak mahasiswa yang mau ikut. Makanya kita awali dengan PIM di BTH,” terang Ruswanto.
Menurutnya kegiatan ini menjadi ruang kreativitas mahasiswa dengan bimbingan langsung dosen melalui proses diskusi dan pengembangan topik yang telah diajukan untuk mengikuti seleksi perlombaan di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti).
Lebih dari itu, ia ingin kegiatan ini menjadi pengalaman penting bagi mahasiswa agar siap secara mental maupun materi ketika mendapat kesempatan tampil di ajang nasional.
Baca Juga:Di Tengah Efisiensi, Christian Mikhael Berhasil Membawa Aston Inn Tasikmalaya Jadi TerfavoritUniversitas Telkom-Unsil Kolaborasi Kenalkan eLiveStock, Aplikasi Pengelolaan Ternak
“Kita cuma pengen ada pengalaman juga dari mahasiswa biar nanti kalau ternyata ada peluang dapat juara, mereka sudah siap secara mental ataupun materi. Itu benar-benar harus dipahami,” katanya.
Ruswanto juga menjelaskan bahwa peserta ajang ini sebagian besar berasal dari mahasiswa tingkat dua ke atas dan melibatkan kerja tim lintas program studi.
“Biasanya gabungan antarprodi juga bisa, jadi bukan cuma satu prodi saja. Dalam satu kelompok biasanya tiga sampai lima orang,” jelas dia.
Ia berharap ke depan akan lebih banyak lagi mahasiswa yang terlibat aktif dalam kompetisi karya ilmiah. Tidak hanya ajang PIMNAS, tapi juga pada kompetisi lain yang diselenggarakan oleh Dikti maupun perguruan tinggi, baik di dalam maupun luar negeri.
“Kadang kita di perguruan tinggi juga butuh mahasiswa yang juara di mana-mana. Makanya harus banyak ikut perlombaan, bukan cuma di pemerintah, tapi juga di perguruan tinggi dalam maupun luar negeri. Itu tantangan kita semua di BTH,” pungkasnya. (Fitriah Widayanti)